> >

Usai Deal, Putin Jamin Pasokan Gas Alam Rusia ke Serbia Tidak Terputus selama Kontrak Pembelian

Kompas dunia | 30 Mei 2022, 01:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (29/5/2022), memberi jaminan kepada Presiden Serbia Aleksandar Vucic bahwa pasokan gas alam Rusia tidak akan terputus kepada Serbia, kata Kremlin usai keduanya bertelepon menyepakati pembelian gas Rusia oleh Serbia. (Sumber: AP Photo/Darko Vojinovic)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (29/5/2022), memberi jaminan kepada Presiden Serbia Aleksandar Vucic bahwa pasokan gas alam Rusia tidak akan terputus kepada Serbia.

Demikian dikatakan Kremlin dalam sebuah pernyataan setelah percakapan telepon antara kedua pemimpin yang diantaranya menyepakati pembelian gas alam Rusia, seperti dilaporkan Bloomberg, Minggu.

Serbia akan menandatangani kontrak tiga tahun dengan Gazprom PJSC, kata Vucic kepada wartawan di Serbia.

Serbia, yang tidak ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia, sedang memperpanjang kontraknya dengan raksasa gas itu, mempertahankan tindakan penyeimbangan untuk mencari keanggotaan Uni Eropa sambil juga menjaga hubungan dekat dengan Rusia.

Gazprom Rusia menjual gas alam ke Serbia selama ini dengan harga di bawah pasar, yaitu USD270 per 1.000 m3 di bawah perpanjangan enam bulan dari perjanjian 10 bulan yang berakhir pada akhir 2021.

Vucic mengatakan, biaya satu meter kubik gas akan ditentukan selama negosiasi tambahan dengan Gazprom. Ia menambahkan, dia mengharapkan harga yang menguntungkan.

"Saya berterima kasih kepada mitra Rusia kami," tambahnya.

Harga Gazprom untuk negara Balkan akan tetap didasarkan pada formula minyak, menghasilkan tarif gas hingga 10 kali lebih rendah untuk Serbia dibandingkan dengan sebagian besar pembeli lain di Eropa, kata Vucic.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Menlu Serbia, Bahas soal Gandum, CPO hingga Impor Pekerja Semiskilled dari Indonesia

Gazprom Rusia menjual gas alam ke Serbia selama ini dengan harga di bawah pasar, yaitu USD270 per 1.000 m3 di bawah perpanjangan enam bulan dari perjanjian 10 bulan yang berakhir pada akhir 2021. (Sumber: Straits Times)

Hanya Belarusia dan Armenia yang cenderung menikmati persyaratan yang lebih baik untuk gas Rusia, katanya.

Serbia, yang sepenuhnya bergantung pada Rusia untuk gas, berusaha untuk mendiversifikasi sumber energinya.

Tetapi negara berpenduduk tujuh juta orang yang terkurung daratan itu mengatakan, mungkin tidak dapat mengimpor gas dari pemasok lain sebelum akhir 2023.

Pejabat Uni Eropa berulang kali mendesak Serbia menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan blok tersebut dan mengurangi ketergantungannya secara keseluruhan pada Rusia.

Pemerintah Serbia, yang didominasi oleh partai Vucic, di PBB mengecam serangan Rusia ke Ukraina tetapi enggan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Vucic memperingatkan, musim dingin yang akan datang bisa menjadi salah satu yang paling sulit sejak Perang Dunia II.

Menteri Keuangan Serbia Sinisa Mali minggu lalu merundingkan penggunaan 500 juta m3 penyimpanan gas di negara tetangga, Hungaria, sebagai cadangan untuk depot Serbia sendiri dengan ukuran yang hampir sama, untuk mengamankan keamanan energi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Bloomberg


TERBARU