Ultra-Nasionalis Yahudi Serbu Kompleks Al-Aqsa, Dilindungi Aparat Israel
Kompas dunia | 29 Mei 2022, 22:13 WIBJuru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengecam peran pemerintah Israel dalam penyerbuan ini. Rudeineh menuduh Israel merasa diri bisa berbuat melampaui hukum.
Dalam wawancara bersama radio Voice of Palestine, Minggu (29/5), Rudeineh mendesak komunitas internasional, terutama pemerintah Amerika Serikat (AS), berhenti menganut “standar ganda” ketika menyikapi Israel.
“Israel sedang bermain api, secara tak bertanggung jawab dan sembrono mengizinkan pendatang menodai tempat suci di tanah terjajah Yerusalem,” kata Rudeineh kepada Voice of Palestine via Al Jazeera.
Longmars ultra-nasionalis Israel dilaporkan digelar pada Minggu (29/5) pukul 16.00 waktu setempat hingga 22.00 waktu setempat. Sekitar 3.000 personel polisi Israel diterjunkan di Yerusalem untuk mengamankan longmars ini.
Baca Juga: Lagi, Remaja Palestina Tewas Ditembak Israel di Tepi Barat, Lima Terbunuh dalam Sebulan
Setiap tahun, ribuan ultra-nasionalis Yahudi turut serta dalam longmars tersebut sambil mengibarkan bendera Israel dan bernyanyi saat melewati gang-gang sempit di bagian Kota Tua Yerusalem yang dihuni warga muslim.
Dalam parade-parade sebelumnya, warga Israel kerap berkeliling sambil memekikkan yel-yel seperti "Kematian untuk orang-orang Arab" dan menyerang rumah dan toko warga Palestina di Kota Tua Yerusalem.
Yel-yel lainnya yang kerap digunakan pemukim-pemukim ilegal Israel adalah "semoga kampungmu terbakar" dan "Nakba yang kedua akan datang".
Nakba merujuk pada pembersihan etnis yang terjadi di Palestina saat sedikitnya 750.000 orang diusir dari rumah-rumah mereka oleh militan Zionis pada 1948 yang berujung pada berdirinya Israel.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera