Diminta Berikan Wilayah ke Rusia, Ukraina Yakin Moskow Tak Akan Berhenti
Krisis rusia ukraina | 22 Mei 2022, 09:47 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Ukraina menolak untuk melakukan gencatan senjata atau memberikan wilayah kepada Rusia.
Hal itu diungkapkan oleh Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Menurut Podolyak jika hal itu dilakukan akan menjadi bumerang karena Rusia tak akan berhenti dan membalas lebih keras setelah pecahnya pertempuran.
“Peperangan tak akan berhenti (setelah konsensi). Itu hanya akan terhenti sementara waktu,” kata Podolyak dikutip dari DW.
Baca Juga: Cerita Foto dari Azovstal: Kehidupan Serdadu Ukraina yang Terjebak di Benteng Terakhir Mariupol
Ia merasa aneh Barat meminta dilakukan gencatan senjata yang akan membuat tentara Rusia tetap berada di wilayah yang mereka duduki di barat dan selatan Ukraina.
“Akan lebih baik jika pejabat Eropa dan AS mengerti, Rusia tak bisa ditinggalkan setengah jalan karena mereka akan membangun suasana hati yang lebih kejam,” tuturnya.
“Mereka harus dikalahkan, menjadi subyek dari kekalahan menyakitkan, semenyakitkan mungkin,” tambahnya.
Sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengklaim Presiden Prancis, Emmanuel Macron memintanya menyerahkan sebagian wilayah Ukraina untuk memuskan Rusia.
Menurut Zelenskyy, Macron merasa hal itu bisa dilakukan sehingga kesepakatan damai bisa terjadi.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Gudang Senjata Bantuan Barat di Ukraina dan Larang Masuk 963 Warga AS ke Rusia
Zelensky sendiri menegaskan dirinya tak akan melakukan hal tersebut.
“Itu (usulan Macron) kami sadari kemudian. Menurut saya, ini sangat tidak beralasan. Kami tidak siap memberikan sesuatu bagi seseorang dan kehilangan wilayah kami untuk itu,” ujarnya.
Macron sendiri diketahui kerap berhubungan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sejak Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Macron selalu menegaskan pentingnya agar dialog dengan Putin tetap terjadi demi membuka peluang serangan ke Ukraina bisa dihentikan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : DW