Presenter Wanita Afghanistan Ogah Patuhi Taliban Tutup Wajah saat Siaran, Alasannya Sungguh Berani!
Kompas dunia | 21 Mei 2022, 23:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Para presenter terkemuka di Afghanistan ogah menerima aturan Taliban yang mewajibkan para presenter wanita menutupi wajahnya saat siaran. Aturan menutup wajah itu sendiri dimulai pada Sabtu (21/5/2022) waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Afghanistan, Hibatullah Akhunzada, mengeluarkan sebuah maklumat pada Rabu lalu tentang para presenter perempuan harus menutupi wajahnya di tengah siaran.
Minimalnya adalah memakai Burqa, pakaian tradisional Afghanistan yang menutupi hampir seluruh wajahnya kecuali mata.
Bagi yang tidak mematuhi maklumat tersebut, risikonya adalah hukuman. Fakta yang terjadi sebaliknya, para presenter ini melawan dengan ogah mematuhi perintah tersebut.
Beberapa media ternama seperti TOLOnews, Shamshad TV, dan 1TV menayangkan program siaran langsung pada hari Sabtu ini dengan wajah para presenter wanita mereka tetap diperlihatkan.
"Rekan-rekan wanita kami khawatir, jika mereka menutupi wajah mereka (seperti permintaan Taliban) maka hal berikutnya bisa jadi adalah pelarangan (bagi wanita) dan meminta untuk berhenti siaran," kata kepala berita TV Shamshad, Abid Ehsas dikutip dari Arab News via AFP pada Sabtu (21/5/2022).
“Inilah alasan mereka sejauh ini tidak mematuhi perintah tersebut,” paparnya seraya menambahkan, saluran tersebut telah diskusi lebih lanjut dengan Taliban mengenai masalah tersebut.
Salah seorang presenter wanita yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, Perintah Taliban seperti itu yang menyebabkan banyak jurnalis perempuan meninggalkan Afghanistan sejak kelompok Islam garis keras itu kembali berkuasa.
“Maklumat terbaru Taliban itu menghancurkan hati para presenter wanita dan banyak yang berpikir, tidak ada masa depan di negeri ini,” katanya.
“Saya berpikir untuk meninggalkan negara ini. Keputusan Taliban itu nantinya memaksa banyak profesional untuk pergi dari negara ini,” tambahnya.
Baca Juga: Taliban Perintahkan Presenter TV Perempuan Afghanistan Tutup Wajahnya Saat Siaran
Lantas, apakah presenter wanita Afghanistan ini akan dihukum?
Mohammad Sadeq Akif MoHajjir, juru bicara wakil kementerian Taliban mengatakan, para presenter wanita itu telah melanggar arahan Taliban.
“Jika mereka tidak mematuhi, kami akan berbicara dengan manajer dan wali dari presenter ini” katanya kepada AFP.
“Siapa pun yang hidup di bawah sistem dan pemerintahan tertentu harus mematuhi hukum yang berlaku, jadi mereka harus menjalankan perintah itu,” tambahnya.
Taliban telah membuat peraturan agar pegawai pemerintah yang wanita bisa dipecat jika mereka gagal mengikuti aturan berpakaian yang baru.
Namun, tidak hanya wanita. Laki-laki yang bekerja di pemerintahan juga berisiko diskors jika istri atau anak perempuan mereka tidak patuh pada aturan Taliban terkait pakaian itu.
MoHajjir lantas mengatakan, manajer media dan wali atau keluarga presenter perempuan juga akan bertanggung jawab atas hukuman jika perintah itu tidak dipatuhi.
Sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, para perempuan telah dilarang bepergian sendiri dan gadis remaja dilarang sekolah menengah.
Dalam 20 tahun setelah Taliban digulingkan dari kantor pada tahun 2001, banyak wanita di pedesaan konservatif terus mengenakan burqa.
Tapi kebanyakan wanita Afghanistan, termasuk presenter TV, memilih jilbab Islami dan tidak menutup seluruh wajah mereka.
Saat ini sendiri, saluran televisi di Afghanistan juga telah berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan wanita sebagaimana perintah otoritas Taliban.
Baca Juga: Pemimpin Taliban Hibatullah Akhunzada Muncul saat Lebaran, Pidato Kebebasan tanpa Bicara Bom Meledak
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Arab News, AFP