Gawat, WHO Laporkan 80 Kasus Cacar Monyet di 11 Negara Bukan Endemik Virus
Kompas dunia | 21 Mei 2022, 20:48 WIBVaksin cacar 85 persen efektif mencegah cacar monyet berdasarkan studi observasional di Afrika, menurut WHO dan CDC.
Cacar Monyet menyebar melalui kontak dekat dengan orang, hewan, atau bahan yang terinfeksi virus. Ia memasuki tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, mata, hidung dan mulut.
Meskipun penularan dari manusia ke manusia diyakini terjadi melalui tetesan pernapasan juga, metode itu memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan karena tetesan tidak dapat melakukan perjalanan lebih dari beberapa kaki, menurut CDC.
Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening, menurut CDC.
Baca Juga: Ilmuwan Afrika Bingung Cacar Monyet Bisa Menyebar di Eropa-Amerika, Diduga Menular via Hubungan Seks
Dalam satu sampai tiga hari setelah demam, pasien mengalami ruam yang dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ini biasanya berlangsung selama sekitar dua sampai empat minggu.
“Saat cacar monyet menyebar melalui kontak dekat, responsnya harus fokus pada orang yang terkena dampak dan kontak dekat mereka,” kata WHO.
Petugas kesehatan, anggota rumah tangga, dan pasangan seksual dari orang yang memiliki virus memiliki risiko terinfeksi yang lebih besar.
CDC mengonfirmasi kasus cacar monyet di Massachusetts hari Rabu dimana pasien tersebut baru-baru ini bepergian ke Kanada menggunakan transportasi pribadi.
Kota New York juga sedang menyelidiki kemungkinan kasus cacar monyet, menurut pernyataan departemen kesehatan Kamis.
Amerika Serikat mengalami wabah cacar monyet tahun 2003, yang pertama di luar Afrika, disebabkan kontak manusia dengan anjing padang rumput terinfeksi yang dipelihara sebagai hewan peliharaan.
Wabah itu menghasilkan lebih dari 70 kasus yang dilaporkan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC/CNBC