Rusia Klaim Kuasai Mariupol Sepenuhnya, Sebut Pasukan Ukraina di Pabrik Azovstal telah Menyerah
Krisis rusia ukraina | 21 Mei 2022, 10:16 WIBMARIUPOL, KOMPAS.TV - Rusia mengumumkan telah menguasai Mariupol sepenuhnya, setelah mengepung kota pelabuhan di Ukraina itu selama lebih dari sebulan, Jumat (20/5/2022) waktu setempat.
Pejabat Rusia mengeklaim pasukan Ukraina terakhir yang berlindung di Pabrik Baja Azovstal telah menyerah.
Pasukan Ukraina di Mariupol menjadikan Pabrik Azovstal sebagai benteng pertahanan terakhir selama sebulan terakhir.
Mereka terus melakukan perlawanan sehingga menghalangi Rusia menguasai kota itu sepenuhnya.
Baca Juga: Moskow Berniat Koneksikan PLTN Zaporizhzhia Lalu Jual Listrik ke Ukraina, Kiev: Itu Cuma Angan Rusia
Namun, evakuasi para prajurit Ukraina, Jumat, menjadi akhir dari perlawanan di kota yang kini telah hancur tersebut.
“Kota dan pabrik baja kini sudah resmi dibebaskan setelah 531 pasukan Ukraina di pabrik itu menyerah dan pergi,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari BBC.
“Fasilitas bawah tanah perusahaan, tempat para militan bersembunyi, sudah sepenuhnya dikontrol angkatan bersenjata Rusia."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan, pasukan Ukraina terakhir di kota itu sudah diberikan izin untuk pergi.
“Hari ini, anak-anak telah menerima sinyal yang jelas dari komandan militer bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka,” tuturnya pada Jumat.
Selama berpekan-pekan, pabrik Azovstal dikepung oleh Rusia dan terus dibombardir.
Baca Juga: Waduh, Vladimir Putin Diduga Terancam Kudeta karena Kegagalan di Ukraina
Pasukan Rusia memblokir semua bantuan kemanusiaan, membombardir pabrik dari udara dan meminta pasukan yang tersisa untuk menyerah.
Sebelumnya, selain pasukan Ukraina, warga sipil Ukraina yang mengungsi juga terperangkap di pabrik tersebut.
Namun pada awal bulan ini, warga sipil telah sepenuhnya dievakuasi setelah negosiasi panjang yang dikoordinasikan PBB dan Palang Merah.
Bagi rakyat Ukraina, pasukan yang bertahan di Azovstal dipandang sebagai pahlawan nasional, dan menjadi simbol dari perlawanan tanpa henti negara itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC