Ilmuwan Afrika Bingung Cacar Monyet Bisa Menyebar di Eropa-Amerika, Diduga Menular via Hubungan Seks
Kompas dunia | 21 Mei 2022, 04:25 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Para ilmuwan yang berpengalaman memantau berjangkitnya cacar monyet di Benua Afrika mengaku bingung dengan infeksi serupa yang tengah menyebar di Eropa dan Amerika Utara belakangan ini.
Sepekan belakangan, negara-negara Eropa serta Amerika, yakni Inggris Raya, Spanyol, Portugal, Italia, Swedia, Amerika Serikat (AS), dan Kanada melaporkan infeksi cacar monyet. Kebanyakan kasus adalah pria muda yang tidak punya riwayat perjalanan ke Afrika, tempat endemik virus tersebut.
Ditambah lagi, laporan Prancis, Jerman, Belgia, dan Australia pada Jumat (20/5/2022) memperpanjang daftar infeksi cacar monyet di Barat.
Sebelumnya, kasus cacar monyet hanya ditemukan pada orang-orang yang punya riwayat perjalanan ke Afrika, khsusunya kawasan tengah dan barat.
“Saya terkejut dengan ini. Setiap hari saya bangun dan ada negara lain yang melaporkan infeksi,” kata virolog Nigeria yang menjabat di dewan penasihat Badan Kesehatan Dunia (WHO), Oyewale Tomori kepada Associated Press.
“Ini bukanlah jenis penyebaran yang kami lihat di Afrika Barat, jadi mungkin ada sesuatu yang baru sedang terjadi di Barat,” lanjutnya.
Baca Juga: Peru Tingkatkan Kewaspadaan Kesehatan Terhadap Wabah Cacar Monyet
Gejala yang umum dialami pengidap cacar monyet adalah demam, kedinginan, ruam, dan lesi di area muka atau kelamin. WHO memperkirakan fatalitas penyakit ini adalah satu di antara 10 pasien.
Vaksin cacar disebut cukup protektif untuk melindungi tubuh dari cacar monyet. Sejumlah obat-obatan antiviral juga tengah dikembangkan untuk mengatasi penyakit ini.
Infeksi cacar monyet, penyakit menular seksual?
Tomori menyebut, penyebaran cacar monyet di Afrika biasanya berasal dari kontak dengan tikus atau bajing yang terinfeksi. Namun, ia menduga banyak kasus yang terlewat.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press