Tentara Rusia Mengaku Bersalah atas Kejahatan Perang, Bunuh Warga Sipil Tak Bersenjata di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 19 Mei 2022, 10:53 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Tentara Rusia yang tengah disidangkan atas kejahatan perang di Kiev, Ukraina mengaku bersalah atas kejahatan perang.
Ia mengaku dirinya telah membunuh warga sipil yang tak bersenjata saat Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina.
Prajurit Rusia bernama Vadim Shishimarin, 21 tahun, disidangkan pada pengadilan kejahatan perang di Ukraina yang pertama sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, Rabu (18/5/2022).
Shishimarin mengaku dirinya telah menembak seorang pria tua berusia 62 tahun, beberapa hari setelah penyerangan ke Ukraina dimulai.
Baca Juga: Janet Yellen Sebut AS Tidak Bisa Sita Aset Bank Sentral Rusia yang Dibekukan, Ini Sebabnya
Ia pun menghadapi hukuman seumur hidup di penjara.
Shishimarin diadili di sebuah ruangan siding kecil dengan tangan diborgol, dan dijaga pasukan bersenjata.
Ia terlihat tegang, dan terus menundukkan kepalanya.
Janda dari pria yang dibunuhnya duduk hanya beberapa meter dari Shishimarin.
Jaksa pun mengungkapkan kasusnya, dan menggambarkan saat-saat Olesandr Shelipov ditembak di kepala oleh Shishimarin.
“Anda menerima bahwa Anda bersalah?” tanya hakim di pengadilan tersebut dilansir dari BBC.
“Ya,” jawab Shishimarin. “Sepenuhnya?” tanya hakim lagi.
“Ya” jawabnya dari belakang kurungan metal dari bahan kaca.
Baca Juga: Gawat, Vaksin Covid-19 Dianggap Sudah Terlambat untuk Selamatkan Korea Utara
Jaksa mengungkapkan Shishimarin memimpin unit dari divisi tank saat konvoinya diserang.
Ia dan empat tentara Rusia lainnya mencuri mobil, dan kemudian bepergian di dekat Chupakhivka, saat bertemu dengan Shelipov yang sedang menggunakan sepeda.
Menurut jaksa, Shishimarin memerintahkan untuk membunuh warga sipil, dan menggunakan senapan serbu Kalashnikov.
Persidangan Shishimarin ditunda tak lama setelah janda warga sipil itu mendengar untuk pertama kalinya tentara Rusia itu mengakui pembunuhan tersebut.
Sidang profil tinggi ini akan dimulai lagi, Kamis (19/5/2022) waktu setempat.
Janda Shelipov, Kateryna, mengungkapkan bagaimana perasaannya sebelum meninggalkan sidang.
Baca Juga: Ini Prajurit Rusia Pertama yang Disidang atas Kejahatan Perang di Ukraina
“Saya merasa kasihan kepadanya (Shishimarin). Tetapi untuk kejahatan seperti itu, saya tak bisa memaafkannya,” tutur Kateryna.
Ukraina sejauh ini telah mengidentifikasi adanya lebih dari 10.000 kejahatan perang yang dilakukan Rusia.
Moskow sendiri membantah pasukannya menargetkan warga sipil, tetapi penyelidik mulai mengumpulkan bukti adanya kejahatan perang untuk membawa Rusia ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.
Rusia juga sebelumnya mengungkapkan tak diinformasikan tentang kasus yang tengah dipersidangkan tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC