Ini Prajurit Rusia Pertama yang Disidang atas Kejahatan Perang di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 19 Mei 2022, 05:10 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Ukraina membuka pengadilan pertama dugaan kejahatan perang tentara Rusia selama perang sejak pekan lalu hingga Rabu (18/5/2022) kemarin.
Pengadilan Kiev menghadirkan terdakwa kejahatan pertama, yakni Sersan Vadim Shishimarin. Usianya 21 tahun.
Sersan Shishimarin adalah kru unit tank Rusia yang ditawan pada awal Maret lalu. Ia dijerat dengan pasal KUHP Ukraina yang mengatur tentang hukum perang.
Shishimarin dituduh membunuh seorang pria Ukraina berusia 62 tahun di Sumy, provinsi di timur Kiev, pada 28 Februari lalu. Ia dituduh menembak pria itu tepat di kepala.
Shishimarin sendiri telah mengaku bersalah atas perbuatannya tersebut dalam sidang di Kiev, Rabu (18/5) ini.
Sebelumnya, Jaksa Agung Iryna Venediktova menyatakan tengah mempersiapkan gugatan kejahatan perang terhadap 41 serdadu Rusia.
Kejahatan yang disangkakan antara lain mengebom infrastruktur sipil, membunuh sipil, memperkosa, dan menjarah.
Baca Juga: Tentara Rusia Terekam Tembak Mati Warga Sipil, Bakal Jadi Bukti Kejahatan Perang di Ukraina
Belum diketahui berapa serdadu Rusia yang kini tengah ditahan Kiev untuk disidang atau berapa yang akan disidang secara in absentia.
Kejaksaan Agung Ukraina mengaku tengah menyelidik 10.700 kasus yang berpotensi kejahatan perang. Jumlah tersangkanya melebih 600 orang, mulai dari serdadu Rusia hingga pejabat pemerintahan di Moskow.
Pengadilan Shishimarin dimulai pada Jumat (13/5) lalu. Setelah mengaku bersalah pada Rabu (18/5), sidangnya akan dilanjutkan pada hari ini, Kamis (19/5).
Shishimarin adalah bagian sekelompok tentara Rusia yang diduga membajak sebuah mobil untuk kabur dari pasukan Ukraina pada 28 Februari.
Tentara Rusia diduga menembaki mobil itu sebelum membajaknya, lalu menyetir ke Chupakhivka, sebuah desa sekitar 300 kilometer di timur Kiev.
Dalam perjalanan, Venediktova menuduh para tentara Rusia itu melihat seseorang berjalan di pinggir jalan sambil menelepon.
Shishimarin kemudian diperintahkan membunuh pria itu agar dia tidak bisa melapor ke otoritas militer Ukraina. Venediktova tidak menyebutkan siapa yang memberi perintah.
Shishimarin kemudian menembak pria itu dengan senapan Kalashnikov. Peluru mengenai kepalanya.
“Saya diperintahkan untuk menembak. Saya menembak satu (peluru) kepadanya. Dia jatuh. Dan kami terus melaju,” kata Shishimarin dalam sidang sebagaimana dikutip Associated Press.
Ukraina diyakini akan menyeret tersangka-tersangka lain setelah sidang Shishimarin. Sebaliknya, Rusia juga diyakini tengah mempersiapkan pengadilan kejahatan perang terhadap tentara Ukraina yang ditawan.
Baca Juga: Iryna Venediktova, Jaksa Agung Ukraina yang Bidik Penjahat Perang di Pemerintahan Vladimir Putin
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press