Swedia dan Finlandia Resmi Ajukan Dokumen Pendaftaran, Sekjen NATO: Ini Momen Bersejarah
Krisis rusia ukraina | 18 Mei 2022, 19:54 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenbeg menyebut bahwa aliansi pertahanan itu siap menyambut pendaftaran Swedia dan Finlandia sebagai momen bersejarah. Hal tersebut disampaikan Stoltenberg usai NATO menerima dokumen pengajuan keanggotaan dari Swedia dan Finlandia, Rabu (18/5/2022).
Proses dimulainya aksesi Swedia dan Finlandia diperingati dengan upacara di markas NATO di Brussel, Belgia. Dalam acara ini, Stoltenberg menerima dokumen pengajuan pendaftaran dari Duta Besar Swedia untuk NATO Axel Wernhoff dan Duta Besar Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen.
Swedia dan Finlandia sendiri secara resmi mengumumkan rencana gabung NATO sejak akhir pekan lalu. Walaupun diperingatkan Rusia, Stockholm dan Helsinki sepakat untuk mendaftar bersama-sama.
Baca Juga: NATO Bilang Finlandia dan Swedia Sudah Mendaftar untuk Bergabung, Imbas Invasi Rusia ke Ukraina?
Sebelumnya, Moskow sempat memperingatkan bahwa aksesi NATO kedua negara dapat direspons oleh Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengingatkan Presiden Finlandia Sauli Niinisto bahwa aksesi NATO akan menjadi “kesalahan besar.”
“Saya dengan bersahabat menyambut permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung NATO. Kalian adalah mitra terdekat kami,” kata Stoltenberg dikutip Associated Press.
Sebelum mengajukan keanggotaan, Swedia dan Finlandia telah terlibat dalam program kemitraan NATO. Pemerintahan dan militer keduanya dianggap memenuhi syarat sehingga proses aksesi diperkirakan lebih cepat dibanding biasanya.
“Semua sekutu (NATO) setuju tentang pentingnya pertumbuhan NATO. Kami sepakat bahwa kami harus berdiri bersama-sama, dan kami semua sepakat bahwa ini adalah momen bersejarah yang harus kita raih,” lanjut Stoltenberg.
Stockholm dan Helsinki memutuskan gabung NATO karena khawatir situasi keamanan menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Setelah invasi, opini publik di kedua negara berubah drastis menjadi pro-aksesi NATO.
Sebelumnya, dua negara Skandinavia itu dikenal menganut prinsip militer non-pihak. Namun, karena agresi militer Vladimir Putin, semuanya berubah.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press