Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke-4 untuk India, Kalahkan AS
Kompas dunia | 18 Mei 2022, 09:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Meski sempat berjanji mengurangi impor minyak dari Rusia, nyatanya India masih terus memebli minyak dari Rusia. Berdasarkan data pelacakan kapal tanker, Rusia menjadi pemasok minyak terbesar keempat ke India pada April mengalahkan Amerika Serikat.
Jumlah itu diproyeksi akan meningkat pada beberapa bulan ke depan, karena harga yang rendah memacu permintaan dari konsumen dan importir minyak nomor tiga dunia itu.
Rusia menjadi pemasok 6 persen kebutuhan minyak India, dengan impor sebesar 277.000 barel per hari (bph) pada April, naik dari sekitar 66.000 barel per hari pada Maret. Padahal di bulan Maret, Rusia masih menjadi pemasok minyak terbesar ke-10 bagi India.
India memilih minyak Rusia karena harganya yang murah, pasca negeri Beruang Merah itu dijatuhi sanksi barat.
Baca Juga: McDonald’s Hengkang, Warga Rusia Berbondong-Bondong Antre untuk Terakhir Kalinya
"Harga minyak mentah Ural Rusia turun tajam karena sanksi terhadap Rusia, sementara minyak mentah campuran CPC Kazakhstan berada di bawah tekanan karena dimuat dari pelabuhan Rusia," kata analis Refinitiv Ehsan Ul Haq seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/5/2022).
Data Refinitiv menunjukkan, impor minyak India dari Rusia akan meningkat lebih lanjut menjadi sekitar 487.500 barel per hari pada Mei.
Sementara itu, Eropa yang selama ini membeli minyak dari Rusia, beralih ke Afrika dan Amerika Serikat. Hal itu turut membuat ekspor minyak Afrika ke India. Pangsa pasar Afrika di India turun menjadi sekitar 6,0 persen pada April dari 14,5 persen pada Maret.
Begitu juga pangsa pasar minyak Amerika Serikat di India yang kini tinggal 3 persen. India juga mengimpor minyak dari Azerbaijan dan Kazakhstan, yang sama-sama menyumbang sekitar 11 persen dari minyak impor India pada April, dibandingkan dengan sekitar 3,0 persen pada bulan Maret.
Baca Juga: Rusia Tuding Memburuknya Krisis Pangan Global Saat Ini Akibat Ulah Negara G7 yang Mengisolasi Rusia
Pangsa minyak Timur Tengah di India pun naik menjadi 71 persen dari 68 persen. Sementara Irak masih menjadi pemasok minyak utama ke India, diikuti oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pada April, India mengimpor 4,7 juta barel minyak mentah per hari, naik 6,9 persen dari bulan sebelumnya dan sekitar 11,6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ketika gelombang kedua COVID-19 menghantam permintaan minyak lokal.
"Impor minyak India pada April tinggi karena penyulingan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan lokal dan keuntungan dari margin penyulingan yang kuat," ujar Haq.
"Juga perusahaan-perusahaan mendapat minyak Rusia pada harga yang sangat menggoda dan mereka juga meningkatkan volume dalam kontrak berjangka dengan produsen Timur Tengah," ucapnya.
Baca Juga: India Beri Izin Ekspor Gandum, tetapi Hanya yang Tinggal Selesaikan Izin Bea Cukai Saja
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, lewat panggilan video selama 1 jam pada Senin (11/3/2022).
Dalam pembicaraan itu, Biden secara terus terang meminta India menghentikan pembelian minyak Rusia. Biden mengatakan, membeli lebih banyak minyak dari Rusia bukan kepentingan India dan bisa mengganggu respons AS terhadap perang di Ukraina.
Biden juga mengingatkan India memiliki keprihatinan tentang hubungan Rusia-China yang semakin erat.
AS memang meminta India untuk mengutuk dan menerapkan tekanan ekonomi pada Rusia. AS dan India sama-sama menyoroti banyak korban sipil yang tewas di Ukraina.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara