Rusia akan Merespon Bila NATO Perkuat Militer Finlandia dan Swedia, Termasuk Bom Nuklir di Kalingrad
Krisis rusia ukraina | 17 Mei 2022, 05:58 WIBSebelum Putin berbicara, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan Barat seharusnya tidak memiliki ilusi bahwa Moskow hanya akan menerima ekspansi Nordik dari NATO.
Barat mengatakan NATO, aliansi 30 negara termasuk bekas republik Pakta Warsawa seperti Polandia dan Hongaria serta kekuatan nuklir AS, Inggris dan Prancis - murni defensif.
Moskow mengatakan NATO adalah ancaman bagi Rusia dan Washington berulang kali mengabaikan kekhawatiran Kremlin tentang keamanan perbatasannya di Barat, yang secara historis merupakan sumber dari dua invasi bangsa Eropa ke Rusia yang menghancurkan tahun 1812 dan 1941.
Baca Juga: Swedia-Finlandia Gabung NATO, Vladimir Putin Legawa, tetapi Janji Bertindak jika Hal Ini Terjadi
Rusia memberi kemerdekaan kepada Finlandia tahun 1917 dan berperang dua kali melawan Rusia selama Perang Dunia II di mana ia kehilangan wilayah.
Swedia tidak pernah berperang selama 200 tahun terakhir. Kebijakan luar negeri Swedia saat ini difokuskan pada mendukung demokrasi dan perlucutan senjata nuklir.
Putin mengatakan selain "kebijakan ekspansi tanpa akhir", NATO mencapai jauh melampaui kewenangan Euro-Atlantik - sebuah tren yang dipantau ketat Rusia.
Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia melalui perluasan NATO dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia di Ukraina.
Putin mengatakan Barat memberi jaminan saat Uni Soviet runtuh, bahwa NATO tidak akan diperluas ke arah timur menuju Rusia, sebuah janji yang dia katakan adalah kebohongan yang mempermalukan Rusia pada saat Rusia sedang lemah-lemahnya.
AS dan NATO membantah jaminan tersebut diberikan secara eksplisit. Kiev dan pendukung Baratnya mengatakan klaim penganiayaan terhadap penutur bahasa Rusia dibesar-besarkan oleh Moskow dan digunakan menjadi dalih untuk perang tanpa alasan melawan negara berdaulat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Straits Times