> >

Hasil Pertemuan Uni Eropa-AS di Prancis: Bangun Kembali Ekonomi Ukraina, Awasi Manipulasi Rusia

Krisis rusia ukraina | 17 Mei 2022, 03:05 WIB
Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Komisi Eropa berpose di tengah pertempuan antara eksekutif di bidang perdagangan dan teknologi Uni Eropa dengan perwakilan AS di Saclay, dekat Paris, Prancis, Minggu (15/5/2022). Dalam foto ini terdapat Menlu AS Antony Blinken (kiri-tengah) dan wakil presiden Komisi Eropa di bidang kompetisi, Margrethe Vestager (kanan-tengah). (Sumber: Kevin Lamarque/Pool Reuters via AP)

PARIS, KOMPAS.TV - Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) merilis pernyataan bersama yang berisi kesepakatan kerja sama berbagai bidang untuk “memitigasi dampak negatif” perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi global.

Pernyataan tersebut dibuat usai perwakilan Washington bertemu dengan Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, di Saclay, barat daya Paris, Prancis, Senin (16/5/2022).

Salah satu poin perjanjian Uni Eropa-AS adalah bantuan ekonomi untuk Ukraina.

Dewan Teknologi dan Perdagangan Uni Eropa-AS mengaku berkomitmen “bekerja sama dengan Ukraina untuk membangun kembali ekonominya dan memfasilitasi perdagangan dan investasi.”

Baca Juga: Uni Eropa Bertekad Bantu Ekspor Gandum Ukraina yang Terhalang Blokade Rusia agar Dunia Tak Kelaparan

Di lain sisi, Uni Eropa-AS juga mengembangkan program untuk membendung pengaruh Rusia.

Mereka mengaku mengebangkan “kerangka analitis bersama” untuk mengidentifikasi interferensi dan manipulasi informasi Rusia.

Sebelumnya, masing-masing pihak telah bekerja sama untuk membendung kekuatan Rusia, melalui jalur sanksi dan kebijakan lain.

Uni Eropa dan AS mengapresiasi “kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya di bidang kontrol ekspor” yang ditujukan untuk menghambat kemajuan kapabilitas industri dan militer Rusia.

Dalam pertemuan ini, wakil presiden Komisi Eropa bidang kompetisi, Margrethe Vestager, menyampaikan bahwa kerja sama Uni Eropa-AS yang disepakati “melampau reaksi terhadap perang” di Ukraina.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU