> >

Kim Jong-un Murka Kerja Petugas Kesehatan Lambat Urus Covid-19, Perintahkan Tentara Turun Tangan

Kompas dunia | 16 Mei 2022, 17:26 WIB
Kim Jong-un hari Senin, (16/5/2022) murka dan mengecam tanggapan jajaran kesehatan negaranya atas pandemi Covid-19 di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk membantu mendistribusikan obat-obatan (Sumber: France24/KCNA)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kim Jong-un hari Senin, (16/5/2022) murka dan mengecam tanggapan jajaran kesehatan negaranya atas pandemi Covid-19 di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk membantu mendistribusikan obat-obatan, kata media pemerintah Senin, (16/5/2022) seperti dilansir France24, ketika negara itu mengatakan 50 orang telah meninggal sejak pertama kali melaporkan wabah Covid-19.

Lebih dari satu juta orang jatuh sakit oleh apa yang disebut Pyongyang sebagai "demam", kata media pemerintah, meskipun Kim memerintahkan lockdown nasional dalam upaya menghadang penyebaran penyakit melalui populasi yang tidak divaksinasi.

Sebagai tanda betapa seriusnya situasinya, Kim "sangat mengkritik" pejabat kesehatan atas apa yang disebutnya sebagai tanggapan yang gagal terhadap pencegahan epidemi, khususnya kegagalan untuk menjaga apotek tetap buka 24 jam per hari dan 7 hari setiap minggu untuk mendistribusikan obat-obatan.

Dia memerintahkan tentara untuk mulai bekerja "segera menstabilkan pasokan obat-obatan di Pyongyang", ibu kota, tempat Omicron terdeteksi pekan lalu dalam kasus Covid-19 pertama yang dilaporkan Korea Utara.

Kim memimpin langsung respons Korea Utara atas Covid-19 serta mengawasi pertemuan darurat Politbiro hampir setiap hari tentang penanganannya, yang katanya menyebabkan "pergolakan besar" di Korea Utara.

Kegagalan untuk mendistribusikan obat-obatan dengan benar adalah "karena pejabat Kabinet dan sektor kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab atas pasokan belum menyingsingkan lengan baju mereka, tidak mengenali krisis saat ini," media pemerintah KCNA melaporkan, kata Kim.

Kim, yang mengunjungi apotek untuk memeriksa secara langsung, "mengkritik keras Kabinet dan sektor kesehatan masyarakat atas sikap kerja mereka yang tidak bertanggung jawab," demikan laporan KCNA.

Baca Juga: Momen Kim Jong-un Sidak Apotek Kala Covid-19 di Korea Utara Menyebar Cepat

Kim Jong-un hari Senin, (16/5/2022) murka dan mengecam tanggapan jajaran kesehatan negaranya atas pandemi Covid-19 di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk membantu mendistribusikan obat-obatan (Sumber: Korea Herald)

Kim juga mengkritik penyimpangan dalam pengawasan hukum resmi, menandai "beberapa fenomena negatif dalam penanganan dan penjualan obat-obatan secara nasional."

Korea Utara memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia, dengan rumah sakit yang tidak lengkap, tidak mencukupinya unit perawatan intensif, dan tidak ada obat perawatan Covid atau kemampuan pengujian massal, kata para ahli.

"Saat mengunjungi apotek, Kim Jong Un melihat dengan matanya sendiri kekurangan obat-obatan di Korea Utara," kata Cheong Seong-jang, peneliti di Institut Sejong kepada AFP.

"Dia mungkin sudah menebak tetapi situasinya mungkin lebih serius dari yang dia duga."

KCNA mengatakan bahwa pada 15 Mei, total 50 orang telah meninggal, dengan 1.213.550 kasus "demam" dan lebih dari setengah juta saat ini menerima perawatan medis.

Korea Utara mempertahankan metode untuk menghadang virus corona yang kaku sejak pandemi dimulai, tetapi dengan wabah Omicron besar-besaran di negara-negara tetangga, para ahli mengatakan tidak dapat dihindari Covid-19 akan menyelinap masuk.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU