> >

Zelenskyy: Usaha Ukraina Depak Rusia Sudah Maksimal, Tak Ada yang Tahu Kapan Perang Berakhir

Krisis rusia ukraina | 15 Mei 2022, 07:07 WIB
Foto ilustrasi. Seorang perempuan berjalan melintasi poster anti-perang di Kiev, Ukraina, Sabtu (14/5/2022). Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut akhir perang saat ini belum bisa diprediksi. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku tak tahu kapan perang Rusia-Ukraina akan berakhir. Ia menyebut bangsa Ukraina telah melakukan apa pun untuk mengusir aggresor.

“Hari ini, tak ada yang bisa memprediksi sampai kapan perang ini akan berlangsung,” kata Zelenskyy dalam pidatonya dari Kiev sebagaimana dikutip Associated Press, Sabtu (14/5/2022).

Menurut Zelenskyy, cepat-lambatnya perang akan ditentukan oleh bantuan internasional, merujuk intensitas bantuan militer Barat ke Ukraina selama perang berlangsung.

“Sayangnya, ini tidak hanya tergantung pada rakyat kami, yang mana telah berusaha maksimal. Ini akan tergantung pada mitra-mitra kami, pada negara-negara Eropa, pada seluruh dunia merdeka,” kata Zelenskyy.

Baca Juga: Evakuasi Pasukan Ukraina dari Pabrik Azovstal Sulit, Para Pemimpin Barat Diminta Membantu

Lebih lanjut, sang presiden berterima kasih kepada pihak-pihak yang mengirim bantuan militer atau finansial ke Ukraina.

Ia juga berterima kasih kepada mereka yang tengah memperkuat sanksi ekonomi terhadap Rusia.

“Ini satu-satunya cara melindungi kemerdekaan di hadapan invasi Rusia. Dan bagi negara-negara Barat, ini bukan sekadar pengeluaran. Ini bukan hanya hitung-hitungan, ini semua tentang masa depan,” imbuh Zelenskyy.

Zelenskyy mengklaim pasukan Ukraina saat ini terus memukul mundur pasukan Rusia dari berbagai wilayah. Ukraina mulai merebut kembali kota-kota dan desa-desa yang tadinya diduduki.

Selain itu, Ukraina tengah berupaya mengembalikan jaringan listrik, air bersih, telepon, serta layanan umum.

Zelenskyy pun menyinggung upaya pembebasan pasukan Ukraina yang masih bertahan di pabrik baja Azovstal, Mariupol melalui jalur negosiasi.

Walaupun telah dikuasai Rusia, elemen kombatan Ukraina masih bertahan di kompleks pabrik baja itu dan menolak menyerah.

“Kita tengah berbicara tentang banyak manusia. Tentu saja, kami melakukan apa pun untuk mengevakuasi semuanya, tiap-tiap pasukan pertahanan kami,” tutur Zelenskyy.

Baca Juga: Ukraina akan Persenjatai Jutaan Pasukannya untuk Hadapi Fase Baru Perang Lawan Rusia


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU