Menlu Retno Marsudi Ungkap KTT ASEAN-AS Hasilkan ASEAN-US Joint Vision Statement, Ini Isinya
Kompas dunia | 14 Mei 2022, 14:16 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan, KTT ASEAN-AS telah menghasilkan ASEAN-US Joint Vision Statement.
Hal itu diungkapkan Menlu Retno dalam keterangan pers terkait KTT ASEAN-AS di Washington DC, Jumat (13/5/2022).
Pada keterangan pers yang diterima Kompas TV tersebut, Menlu Retno mengatakan, ASEAN-US Joint Vision Statement telah diadopsi dalam penutupan KTT.
“Sebagai koordinator, Indonesia memimpin proses perundingan joint vision statement ini,” tuturnya.
Baca Juga: 27 Warga Korea Utara Tewas karena Demam, Kim Jong-Un: Negara Hadapi Bencana Terbesar
Menurutnya, secara prinsip KTT telah meningkatkan kemitraan ASEAN-AS dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif.
Menlu Retno mengungkapkan, pembahasan detail dari kemitraan ini akan dilanjutkan dan direncanakan diluncurkan pada KTT ASEAN-AS pada November mendatang.
Menlu Retno mengatakan, pada Joint Vision juga disebutkan komitmen kedua belah pihak untuk kerja sama di berbagai sektor strategis.
“Antara lain, pertama penguatan kerja sama pemulihan pandemi dan keamanan kesehatan guna memperkuat resiliensi atau ketahanan kesehatan kawasan, melalui program ASEAN-US Health Future Initiative,” ujarnya.
“Amerika juga mendukung ASEAN untuk menguatkan kapasitas manufaktur berkelanjutan untuk produk medis esensial dan riset bersama,” tambahnya.
Sedangkan yang kedua adalah peningkatan kerja sama ekonomi dan konektivitas. Antara lain untuk memfasilitasi penguatan rantai pasok dan konektivitas kawasan untuk peralatan medis, obat-obatan, vaksin, komoditas pertanian.
Selain itu juga mendorong kemajuan transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, serta memperkuat kapasitas cybersecurity dan kemajuan literasi digital yang inklusif.
Menlu Retno mengungkapkan, yang ketiga dalam pernyataan bersama itu disebutkan tentang peningkatan perubahan iklim.
Ia mengatakan, melalui program US-ASEAN Climate Future dialokasikan dana untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) dari negara-negara ASEAN.
“Selain itu juga didorong kemitraan publik swasta untuk mendukung percepatan transisi energi bersih melalui skema financing, blended finance, dan transfer technology,” tutur Menlu Retno.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pentingnya Perkuat Kemitraan ASEAN dan AS untuk Antisipasi Pandemi Mendatang
Sementara itu, yang keempat adalah peningkatan kerja sama pendidikan termasuk penguatan kolaborasi universitas dan perusahaan.
“Dialokasikan untuk peningkatan pembangunan, pendidikan, pelatihan guru dan promosi pengarusutamaan gender,” ujarnya.
Sedangkan yang kelima adalah peningkatan kerja sama maritim melalui ASEAN Led Mechanism.
“Dalam bentuk memperkuat koordinasi antara Maritime Law Enforcement Agency, dibidang Maritime Domain, Awareness, Search and Rescue, keamanan maritim dan pemberantasan IUU Vessel,” kata Menlu Retno.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV