Spanyol Pecat Bos Intelijen Gegara Mata-matai Pejabat Sendiri, Termasuk Perdana Menteri dan Menhan
Kompas dunia | 11 Mei 2022, 03:45 WIBPemimpin oposisi konservatif Spanyol, presiden Partai Populer Alberto Nuñez Feijoo mengecam keputusan untuk mencopot Esteban. Dia mengatakan pemerintah telah mengorbankan dia untuk separatis Catalan.
"Sungguh mengerikan bahwa Sánchez menawarkan kepala direktur CNI kepada para separatis, sekali lagi melemahkan negara untuk menjamin kelangsungan hidupnya," tulis Presiden Partai Populer Alberto Nuñez Feijoo di Twitter.
Esteban, 64, menjadi wanita pertama yang mengepalai CNI pada Juli 2019, awalnya untuk sementara. Namun, pengangkatannya dibuat permanen pada Februari 2020.
Direktur CNI sebelumnya telah menerima kritik karena gagal pada 2017 untuk menghentikan persiapan separatis Catalan untuk mengadakan referendum kemerdekaan yang dianggap ilegal oleh pengadilan tinggi Spanyol.
Baca Juga: Polisi Spanyol Gerebek Pesta Seks di Malam Tahun Baru ketika Varian Omicron Sapu Eropa
Dugaan peretasan telepon lebih dari 60 politisi, pengacara, dan aktivis Catalan dikecam bulan lalu dalam sebuah laporan oleh kelompok hak digital yang berbasis di Kanada, Citizen Lab.
Daftar ponsel yang diduga terinfeksi spyware Pegasus, yang menurut perusahaan Israel, NSO, hanya dijual ke lembaga pemerintah, termasuk kepala daerah Catalonia saat ini.
Laporan Citizen Lab mengatakan, peretasan dimulai pada akhir 2019, saat Esteban bertanggung jawab atas CNI.
Robles membela penargetan para politisi Catalan karena keterlibatan mereka dalam plot separatis yang mencoba dan gagal memisahkan Catalonia dari seluruh Spanyol, lima tahun lalu.
Gabriel Rufián, juru bicara parlemen untuk partai Catalan, ERC, mengatakan bahwa pemecatan Esteban bukan tentang menenangkan para separatis.
Dia mencatat bahwa CNI juga telah dituduh mengabaikan keamanan teknologi pejabat tinggi pemerintah.
“Tampaknya logis, dengan segala hormat saya kepada Esteban, bahwa di negara yang mengakui telepon perdana menteri dan menteri pertahanan telah dimata-matai secara ilegal, kepala CNI bertanggung jawab,” kata Rufián.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press