Hasil Mengejutkan Pemilu Lokal Irlandia Utara, Partai Sinn Fein Merebut Kursi Terbanyak
Kompas dunia | 8 Mei 2022, 05:29 WIBBaca Juga: Saingi Inggris dan Irlandia, Rusia Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Euro 2028
DUP juga mengatakan akan menolak bergabung dengan pemerintahan baru kecuali ada perubahan besar pada pengaturan perbatasan pasca-Brexit yang dikenal sebagai Protokol Irlandia Utara.
Aturan pasca-Brexit tersebut, yang mulai berlaku setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa, memberlakukan bea cukai dan pemeriksaan perbatasan pada beberapa barang yang memasuki Irlandia Utara dari seluruh Inggris Raya.
Pengaturan itu dirancang untuk menjaga perbatasan terbuka antara Irlandia Utara dan anggota Uni Eropa, Irlandia, pilar utama dari proses perdamaian.
Tetapi aturan itu membuat marah banyak anggota Unionist yang loyalis Inggris, yang berpendapat pemeriksaan baru justru menciptakan penghalang antara Irlandia Utara dan seluruh Inggris Raya sehingga merusak identitas Inggris mereka.
Pada Februari lalu, Paul Givan dari DUP mengundurkan diri sebagai menteri pertama sebagai protes terhadap pengaturan tersebut, yang memicu krisis politik baru di Irlandia Utara.
Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, Anggota Parlemen Inggris Juga Ketahuan Nonton Video Porno saat Rapat
Pemimpin DUP, Jeffrey Donaldson mengatakan, dia akan mengumumkan minggu depan apakah dia akan kembali ke pemerintahan.
“Kami akan mempertimbangkan apa yang perlu kami lakukan sekarang untuk mendapatkan tindakan yang diperlukan dari pemerintah. Saya akan membuat keputusan saya dengan jelas tentang semua itu awal minggu depan," katanya kepada BBC.
Sekretaris Inggris untuk Irlandia Utara, Brandon Lewis, mengatakan, dia akan bertemu dengan semua pemimpin partai dalam beberapa hari mendatang dan mendesak mereka untuk segera kembali ke urusan pemerintahan.
Para pemilih menyampaikan pesan yang jelas bahwa “mereka menginginkan pemerintahan yang berfungsi penuh di Irlandia Utara, mereka ingin isu-isu seputar Protokol ditangani, dan mereka ingin politik bekerja lebih baik,” kata Lewis.
Hasil pemilu lokal yang keluar pada Sabtu membawa tujuan akhir Sinn Fein menuju Irlandia bersatu selangkah lebih dekat, meskipun partai tersebut menghindar dari isu unifikasi tahun ini karena kampanye didominasi oleh biaya hidup melonjak tinggi.
O'Neill mengatakan tidak akan ada perubahan konstitusional pada penyatuan Irlandia sampai pemilih memutuskannya.
Baca Juga: Akui Aneksasi de facto Israel terhadap Palestina, Irlandia Jadi yang Pertama Melakukannya di Eropa
Pemimpin Sinn Fein, Mary Lou McDonald, mengatakan pada Jumat (7/5/2022), perencanaan untuk referendum persatuan dapat dilakukan dalam lima tahun ke depan.
Pakar polling, John Curtice, seorang profesor ilmu politik di University of Strathclyde, mengatakan pergeseran kekuasaan Irlandia Utara adalah warisan dari Brexit.
“Suara loyalis Inggris terfragmentasi karena perpecahan di dalam masyarakat mengenai apakah Protokol Irlandia Utara adalah sesuatu yang dapat diamandemen secara memuaskan atau apakah perlu dibatalkan,” tulisnya di situs web BBC.
Membujuk DUP untuk bergabung dengan pemerintahan baru dan menekan Uni Eropa untuk menyetujui perubahan besar dalam pengaturan pasca-Brexit akan menimbulkan sakit kepala bagi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Curtice menambahkan.
Partai Konservatif Johnson sendiri kehilangan setidaknya 450 kursi dalam pemilihan lokal pada Kamis.
Pemerintah Konservatif Inggris mengatakan pengaturan bea cukai Brexit tidak dapat berjalan tanpa dukungan kelompok Unionist di Irlandia Utara.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press