> >

Pencarian Korban Gedung Runtuh di China Diakhiri, 10 Orang Berhasil Ditarik Keluar, 53 Tewas

Kompas dunia | 7 Mei 2022, 01:05 WIB
Tim penyelamat tengah mengevakuasi korban selamat ke-10 setelah terperangkap selama 132 jam dalam timbunan reruntuhan gedung yang runtuh di Changsha, Provinsi Hunan, China, Kamis (5/5/2022). (Sumber: Chen Sihan/Xinhua via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV – Pencarian korban gedung runtuh di China tengah diakhiri pada Jumat (6/5/2022) setelah tim penyelamat menemukan 10 korban selamat.

Melansir Associated Press pada Jumat (6/5/2022), gedung yang runtuh pada pekan lalu itu telah menewaskan 53 orang.

Media setempat CCTV melaporkan, pihak berwenang menyebut bahwa seluruh korban yang hilang telah berhasil ditemukan pada Jumat (6/5) pukul 3 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Joe Biden Temui Keluarga Korban Gedung Runtuh di Miami, Masih Berharap Adanya Penyintas

Pada Jumat (29/4) sore pekan lalu, sebuah gedung perumahan dan komersial di Kota Changsha tiba-tiba runtuh. Foto-foto udara menunjukkan reruntuhan gedung itu berserakan hingga setinggi dua lantai di antara gedung-gedung lain setinggi sekitar 6 lantai. Sedikitnya 6 orang ditangkap karena dicurigai telah mengabaikan peraturan bangunan atau aturan lainnya.

Mereka yang ditangkap termasuk pemilik gedung, 3 orang yang bertanggung jawab atas desain dan kontruksi. Sejumlah 5 orang lainnya juga diciduk atas dugaan telah memberikan asesmen palsu atas keselamatan wisma di lantai 4 hingga 5. Selain tempat tinggal, bangunan itu juga memiliki sebuah kafe dan sebuah restoran.

Selama beberapa hari, para korban selamat berhasil ditarik keluar dari reruntuhan. Korban selamat terakhir yang ke-10 berhasil ditarik keluar beberapa saat setelah Kamis (5/5) tengah malam, atau 5,5 hari setelah runtuh. Seluruh korban selamat dilaporkan berada dalam kondisi baik setelah dirawat di rumah sakit. 

Tim penyelamat menggunakan anjing pelacak, peralatan tangan, drone dan detektor kehidupan elektronik.

Baca Juga: Inilah 5 Gedung Runtuh Akibat Konstruksi Bangunan yang Buruk, Salah Satunya Ada Indonesia

Saat menyelamatkan korban ke-8, tim penyelamat menghadapi tumpukan reruntuhan yang tak stabil hingga mereka harus bekerja hati-hati mengelilingi reruntuhan. Sebelum menarik korban, seorang gadis keluar, tim berhasil memasukkan peralatan video untuk berkomunikasi dengan sang korban yang salah satu kakinya terjepit. Tim juga memberikan larutan garam untuk diminum si gadis.

Peningkatan jumlah runtuhnya bangunan yang dibangun sendiri dalam beberapa tahun belakangan membuat Presiden China Xi Jinping menyerukan pemeriksaan tambahan untuk mengungkap kelemahan struktur bangunan.

Pengabaian pada standar keselamatan, termasuk penambahan lantai tambahan secara ilegal dan kegagalan menggunakan jeruji besi tulangan kerap dituding jadi penyebab musibah semacam itu. Kerusakan infrastruktur seperti pipa gas juga memicu ledakan dan bangunan runtuh.
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU