> >

Serangan Roket di Ukraina Selatan Melukai Anak Laki-laki

Krisis rusia ukraina | 29 April 2022, 08:49 WIB
Petugas Ukraina memindahkan puing-puing dari rumah yang hancur setelah roket Rusia, yang terkena sistem anti-pesawat Ukraina, menghantam daerah perumahan di Zaporizhzhia, Ukraina, Kamis, 28 April 2022. (Sumber: Associated Press)

“Tidak ada militer di sini, tidak ada fasilitas strategis,” katanya. “Kami bukan ancaman bagi mereka,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Dia memikirkan putranya dan hampir menangis.

"Serangan itu hanya butuh waktu satu detik dan setelah itu Anda tidak punya apa-apa lagi," katanya.

Sementara itu Wakil Perdana Menteri Slovakia Veronika Remisova mengatakan Rusia telah menghancurkan seluruh kota dan kehidupan jutaan orang di Ukraina.

Ketika perang berakhir, menurutnya Rusia harus membayar untuk membangun kembali negara itu dan memulihkan warisan budayanya.

Namun demikian, Remisova juga mengatakan bahwa setelah perang akan ada kebutuhan besar untuk mengintegrasikan Rusia, meskipun Rusia telah melakukan kejahatan besar.

Dalam jangka panjang, kata Remisova, Rusia tidak boleh berakhir terisolasi dan sendirian seperti Korea Utara.

Baca Juga: Mata-Mata AS Terlibat dalam Terbunuhnya 8 Jenderal Rusia di Ukraina

Remisova menggunakan contoh yang dilakukan Prancis dan negara-negara lain untuk mengintegrasikan negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia II seperti Jerman dan Italia ke dalam komunitas Eropa.

Remisova, yang juga menteri investasi dan pembangunan regional, mengatakan banyak kota indah di Ukraina seperti Mariupol dan Kharkiv, yang saat ini sedang disapu bersih oleh Rusia. 

“Ini harus dihentikan, dan saya mendesak komunitas internasional untuk lebih mendukung tujuan Ukraina untuk kebebasan dan perdamaian,” kata Remisova dalam konferensi Kamis (28/4).
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU