> >

Ratusan Orang Tewas dalam Bentrokan antara suku Arab dan Suku Non-Arab di Darfur Barat, Sudan

Kompas dunia | 28 April 2022, 05:27 WIB
Sedikitnya 213 orang tewas dalam tiga hari kekerasan antara kelompok Arab dan non-Arab di Darfur Barat Sudan, kata gubernur negara bagian itu hari Rabu, (27/4/2022), yang memberikan jumlah resmi pertama untuk bentrokan baru-baru ini (Sumber: Radio France International RF1)

Menurut kelompok hak asasi, banyak dari anggotanya kemudian diintegrasikan ke dalam Pasukan Pendukung Reaksi Cepat paramiliter yang ditakuti, yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Daglo, sekarang de facto wakil pemimpin Sudan.

GCRD hari Senin melaporkan jumlah korban tewas secara total berjumlah 180 orang untuk pertempuran di sekitar Krink dan di Geneina, termasuk empat orang tewas di ibu kota negara bagian pada hari Senin.

Abkar pada hari Rabu mengkonfirmasi empat orang tewas pada hari Senin, menjadikan total korban setidaknya 213 orang.

Baca Juga: Nekat, Pemimpin Junta Militer Sudan Ancam Usir Keluar Utusan Khusus PBB, Begini Sebabnya

Sedikitnya 213 orang tewas dalam tiga hari kekerasan antara kelompok Arab dan non-Arab di Darfur Barat Sudan, kata gubernur negara bagian itu hari Rabu, (27/4/2022), yang memberikan jumlah resmi pertama untuk bentrokan baru-baru ini (Sumber: Al Arabiya)

Pada hari Selasa, Doctors Without Borders, yang dikenal dengan akronim Prancis MSF, mengatakan beberapa pekerja medis tewas dalam pertempuran ketika rumah sakit diserang.

Akibatnya, "tim MSF belum dapat mencapai fasilitas kesehatan yang kami dukung atau melakukan kegiatan klinik keliling" di Geneina dan tidak dapat kembali ke Krink, kata kelompok bantuan itu dalam sebuah pernyataan.

Konflik di Darfur yang dimulai pada tahun 2003 menewaskan lebih dari 300.000 orang dan membuat 2,5 juta orang mengungsi, menurut PBB.

Wilayah itu tetap dibanjiri senjata dan telah melihat lonjakan baru dalam kekerasan mematikan dalam beberapa bulan terakhir yang dipicu oleh perselisihan terutama atas tanah, ternak dan akses ke air dan penggembalaan.

Kekerasan terbaru terjadi ketika Sudan bergulat dengan dampak dari kudeta pada Oktober tahun lalu yang dipimpin oleh panglima militer Abdel Fattah al-Burhan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/France24/RF1


TERBARU