> >

Korban Jiwa Bom Masjid di Afghanistan Bertambah Jadi 33 Orang, Termasuk Siswa Sekolah Agama

Kompas dunia | 23 April 2022, 03:45 WIB
Ilustrasi. Personel Taliban berjaga di luar masjid yang menjadi target serangan bom ISIS-K di Mazari Syarif, Afghanistan, Kamis (21/4/2022). Pada Jumat (22/4/2022), serangan bom lain menyasar sebuah masjid di Kunduz, menewaskan 33 orang. (Sumber: Associated Press)

KABUL, KOMPAS.TV - Korban jiwa akibat serangan bom di sebuah masjid di Imam Sahib, Provinsi Kunduz, utara Afghanistan bertambah menjadi 33 orang. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi Taliban Zabihullah Mujahid, Jumat (22/4/2022).

Bom ini dilaporkan meledak ketika jemaah Masjid Mawlavi Sikandar menunaikan salat Jumat. Masjid ini merupakan tempat ibadah kaum Sufi di daerah itu.\

Selain menewaskan 33 orang, Mujahid menyebut ledakan bom melukai 43 lainnya. Banyak di antara korban adalah siswa sekolah agama di kompleks masjid.

“Kami mengutuk kejahatan ini adan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban,” cuit Mujahid.

Baca Juga: Serangkaian Ledakan Terjadi di Afghanistan Menargetkan Kaum Syiah, 10 Tewas dan Puluhan Luka Berat

Bom di Masjid Mawlavi Sikandar adalah bagian dari serangkaian serangan teror yang mengguncang Afghanistan pekan ini. Pada hari yang sama, di Mazari Syarif, Provinsi Balkh, sebuah masjid tempat beribadah Muslim Syiah juga dibom dan menewaskan 12 orang.

Pada Rabu (20/4) lalu, serangan bom juga menyasar lingkungan Syiah di Kabul. Bom yang meledak di lingkungan sekolah ini menewaskan tujuh siswa.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Masjid Mawlavi Sikandar. Sedangkan untuk serangan bom lain, kelompok ekstremis ISIS-Khurasan diketahui sebagai dalangnya.

Kelompok ISIS-K telah mengaku mendalangi serangan bom di Mazari Syarif. 

Taliban pun mengaku telah menangkap seorang mantan pemimpin ISIS-K di Balkh setelah serangan bom masjid. Taliban menyebut mantan pemimpin ISIS-K itu bernama Abdul Hamid Sangaryar dan ditangkap terkait kasus serangan bom.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU