Kenapa Wilayah Donbas di Ukraina, Donetsk dan Lugansk, Sangat Penting Bagi Rusia? Ini Penjelasannya
Krisis rusia ukraina | 22 April 2022, 05:29 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Tentara Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina timur, dimana Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (21/4/2022) menyatakan Kota Mariupol telah dikuasai pasukan-pasukannya.
Namun kenapa sebenarnya Presiden Rusia Vladimir Putin tertarik pada wilayah Lugansk dan Donetsk?
Pada awal serangan dalam pidatonya, Putin mengatakan pasukan Rusia menyerang dengan tujuan utama membebaskan Donetsk dan Lugansk, selain demiliterisasi dan de-Nazi-fikasi Ukraina.
Apa kepentingannya dan ada apa saja di wilayah Ukraina Timur?
Dalam laporannya, Deutsche Welle pada Kamis (21/4) memaparkan, pada awal April, Rusia tiba-tiba menarik pasukannya dari wilayah sekitar ibu kota Kiev di Ukraina utara dan menyatakan akan memusatkan pasukannya di Donbas, Ukraina timur untuk serangan baru yang dimulai minggu ini. Mengapa wilayah begitu penting?
Hubungan khusus dengan Rusia?
Seperti semenanjung Krimea, wilayah administratif (oblast) Lugansk dan Donetsk adalah wilayah di mana sebagian besar penduduknya berbicara bahasa Rusia sebagai bahasa ibunya dan secara etnis komposisi penduduknya berasal dari Rusia.
Situasi serupa di Zaporizhzhia, Kharkiv, dan juga Odesa. Tetapi hanya di Krimea etnis Rusia merupakan mayoritas penduduk.
Setelah Revolusi Oranye tahun 2004, dan protes Maidan tahun 2013 dan 2014, di bagian Ukraina inilah perlawanan paling kuat terhadap upaya Ukraina untuk lebih mendekat ke Barat.
Separatis Rusia yang militan, mungkin dengan dukungan dari Moskow, mulai berjuang menguasai wilayah tersebut. Sementara pada saat yang sama, Rusia memanfaatkan kekosongan kekuasaan di Kyiv dan mencaplok Krimea.
"Ini adalah dua dari banyak contoh di mana Rusia bertindak sesuai dengan gagasan bahwa kesempatan membuat seseorang menjadi pencuri," kata Andreas Heinemann-Grüder, spesialis Eropa Timur di Pusat Studi Konflik Internasional Bonn.
Dia tidak berpikir ada rencana skala besar di balik ini.
Baca Juga: Putin Nyatakan Mariupol Dikuasai Penuh Rusia, Sisa Pasukan Ukraina Dikepung Rapat Saja
Apa konteks sejarahnya?
Hingga pertengahan abad ke-19, Donbas jarang penduduknya tetapi menjadi salah satu pusat terpenting industrialisasi Rusia karena cadangan batu baranya.
"Selama periode ini, penggunaan bahasa Ukraina ditekan di Kekaisaran Rusia, dan Rusia memantapkan dirinya sebagai bahasa pendidikan," jelas sejarawan Guido Hausmann dari Institut Leibniz untuk Studi Eropa Timur dan Tenggara di Regensburg.
"Banyak petani Rusia juga berbondong-bondong ke kawasan industri baru."
Donbas bukan bagian dari Ukraina selama masa kemerdekaannya yang singkat pada tahun 1918 tetapi dimasukkan ke dalam Republik Sosialis Soviet Ukraina setelah Perang Saudara Rusia.
Semakin banyak orang Rusia datang ke wilayah tersebut selama periode Uni Soviet. Hausmann menjelaskan memang ada banyak orang yang memiliki hubungan dengan Rusia atau lebih tepatnya Uni Soviet.
"Namun, orang-orang di Donbas selalu juga berbicara bahasa Ukraina dan mayoritas masih memiliki hubungan yang kuat dengan Ukraina," katanya.
Heinemann-Grüder mengatakan, salah untuk berasumsi bahwa etnis atau bahasa ibu dapat memberikan petunjuk tentang identitas nasional di antara penduduk Ukraina.
"Bahkan bahasa Rusia dituturkan oleh beberapa batalyon tentara Ukraina yang berperang melawan separatis pada 2014/15," katanya.
Dia menambahkan ini mungkin tidak lagi terjadi karena penggunaan bahasa Rusia makin menurun di mana-mana.
"Jika ada kontribusi untuk membentuk negara Ukraina maka itu adalah agresi Rusia selama delapan tahun terakhir," katanya.
"Bom Rusia semakin menyatukan Ukraina."
Baca Juga: Tentara Rusia Kibarkan Bendera Uni Soviet di Ukraina, Bukti Kemenangan Putin?
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Deutsche Welle