Kalender Suku Maya Ditemukan, Berisi Hasil Pengamatan Pergerakan Matahari, Bulan dan Planet
Kompas dunia | 19 April 2022, 09:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Potongan kalender milik suku Maya ditemukan di dalam sebuah piramida di Guatemala. Diperkirakan berasal dari abad ketiga Sebelum Masehi.
Kalender tersebut ditemukan di situs arkeologi San Bartolo, di hutan bagian utara Guatemala.
Melansir dari Antara, artefak ditemukan pada potongan mural berisi tulisan "7 Deer" yaitu, salah satu nama hari dari total 260 hari kalender Maya. Fragmen ini berisi tulisan Maya kuno angka tujuh dan kepala rusa.
Profesor ilmu dan tulisan Mesoamerika dari University of Texas David Stuart mempublikasikan temuan itu di jurnal Science Advances 13 April 2022.
Potongan kalender ini berupa dua bongkah kecil dinding plester, yang tadinya menempel pada dinding batu. "Dua bongkah ini cocok satu sama lain, memiliki kaligrafi berwarna hitam, dimulai dari tanggal '7 Deer'. Sisanya sulit dibaca," ujar Stuart.
Kalender kuno yang baru ditemukan ini merupakan hasil pengamatan pergerakan Matahari, Bulan dan planet. Siklus kalender berupa 260 nama hari, yang disebut "tzolk'in".
Baca Juga: Saat Presiden Berkemah, Suku Asli IKN Merasa Ditinggalkan: Anak-Anak Kami Mau Tinggal di Mana?
Siklus ini merupakan salah satu sistem penghitungan waktu suku Maya. Mereka juga memiliki tahun Matahari berisi 365 hari, sebuah sistem yang lebih besar bernama "Long Count" dan sistem kalender bulan.
"7 Deer" dan catatan lain dari 11 potongan yang ditemukan bersamaan dengan kalender ini menunjukkan sistem penghitungan waktu tersebut sudah digunakan selama beberapa tahun.
Adapun, Profesor antropologi dari Skidmore College Heather Hurst menyebutkan, masih ada kemungkinan contoh lain yang lebih tua di situs lain.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Antara