> >

Dokter Menyarankan Nama Baru untuk Kanker Prostat Tingkat Rendah, Ini Alasannya

Kompas dunia | 19 April 2022, 09:33 WIB
Gambar mikroskop tahun 1974 ini disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. Gambar menunjukkan perubahan sel yang menunjukkan adenokarsinoma prostat. Beberapa dokter mengatakan sudah waktunya untuk mengganti nama kanker prostat tingkat rendah untuk menghilangkan kanker yang membuat pasien khawatir. Sekitar 34.000 orang Amerika meninggal karena kanker prostat setiap tahun, tetapi sebagian besar kanker prostat tidak berbahaya. (Sumber: Dr. Edwin P. Ewing, Jr./CDC via AP)

Di Amerika Serikat (AS), sekitar 60% pasien berisiko rendah memilih pengawasan aktif. Tapi mereka mungkin masih khawatir akan efek penyakit ini.

"Saya akan senang jika orang-orang menemukan nama baru untuk penyakit Gleason 6. Ini akan memungkinkan banyak pria untuk tidur lebih nyenyak di malam hari," kata Penson.

Tetapi Dr. Joel Nelson dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, mengatakan bahwa menghilangkan kata “kanker” akan “memberikan informasi yang salah kepada pasien dengan mengatakan bahwa tidak ada yang salah. Tidak ada yang salah hari ini, tetapi itu tidak berarti kita tidak harus melacak apa yang telah kita temukan.”

Baca Juga: Putin Sering Dikunjungi Dokter Ahli Kanker, Kondisi Kesehatan Presiden Rusia Memburuk?

Perubahan nama telah terjadi sebelumnya pada kanker kandung kemih, kanker leher rahim dan kanker tiroid yang berisiko rendah. 

Pada kanker prostat, sistem peringkat Gleason era 1960-an telah berevolusi, yaitu bagaimana 6 menjadi skor terendah. Pasien mungkin menganggapnya sebagai skor sedang pada skala 1 hingga 10. Namun faktanya, ini adalah skor terendah pada skala 6 hingga 10.

“Saya tidak terlalu peduli apa namanya selama itu tidak disebut kanker,” kata Eggener.
Steve Rienks, seorang insinyur sipil berusia 72 tahun di Naperville, Illinois, didiagnosis menderita kanker prostat Gleason 6 pada tahun 2014. Dia memilih pengawasan aktif, dan melakukan biopsi lanjutan pada tahun 2017. Kemudian pada 2021 tidak ditemukan bukti kanker pada prostatnya.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU