Swedia Duga Perusuh yang Kontra Demo Anti-Islam Paludan Terkait Geng Kriminal
Kompas dunia | 18 April 2022, 21:31 WIBSTOCKHOLM, KOMPAS.TV - Kepolisian Swedia menduga pelaku kerusuhan terkait aksi penentangan demonstrasi anti-Islam di sejumlah kota belakangan ini terkait geng kriminal. Pihak kepolisian menduga para pelaku sengaja menargetkan personel polisi.
Swedia dilanda kerusuhan yang melibatkan bentrokan massa dengan polisi serta berbagai aksi pembakaran. Kerusuhan tersebut dipicu demonstrasi anti-Islam politikus Rasmus Paludan dan partai ekstrem kanan Stram Kurs yang menggelar aksi pembakaran Al-Qur’an.
Aksi Paludan tersebut ditentang sejumlah elemen masyarakat. Polisi yang mengamankan demonstrasi Stram Kurs pun bentrok dengan massa penyerang.
Terkini, bentrokan pecah di kota Malmo pada Minggu (17/4/2022) malam waktu setempat. Massa yang didominasi anak muda membakar ban mobil, debris, dan tempat sampah.
Baca Juga: Kemlu soal Aksi Bakar Al-Quran di Swedia: Tidak Sepatutnya Melecehkan Agama
Massa pun melempari polisi dengan bebatuan. Polisi kemudian membalas dengan tembakan gas air mata.
“Kami menduga mereka yang terlibat (kerusuhan) terkait dengan geng-geng kriminal,” kata Komisaris Polisi Nasional Swedia Ander Thornberg dikutip Associated Press, Senin (18/4).
“Saya telah berkomunikasi dengan kejaksaan untuk menuntut individu-individu ini,” lanjutnya.
Kepolisian Swedia menyebut kerusuhan di berbagai kota melukai 26 polisi dan 14 orang lain. Sebanyak 20 kendaraan polisi pun dihancurkan atau rusak.
Sejak Kamis (14/4/2022) lalu, kerusuhan pecah di Orebro, Landskrona, Stockholm, Linkoping, serta Norrkoping. Aksi bakar Qur’an yang dihadiri Paludan sendiri dilaporkan digelar di Malmo, Sabtu (16/4/2022). Ia terkena lemparan batu oleh massa kontra ekstrem kanan dalam aksi ini.
Kepolisian Swedia menyebut perusuh sengaja menargetkan personel polisi dan masyarakat, bukan kelompok ekstrem kanan Paludan.
Thornberg mengeklaim sejumlah “individu kriminal” memanfaatkan aksi Paludan, yang mana dipandang banyak orang Swedia sebagai provokator, untuk memicu kerusuhan.
“Kita harus segera mengakhiri ini. Apa yang kita lihat sekarang adalah kejahatan yang sangat serius,” kata Thornberg.
Kendati rentan memicu kerusuhan, kepolisian Swedia enggan melarang aksi bakar Qur’an Paludan yang kerap mengampanyekan agenda anti-Islam dan anti-imigrasi. Alasannya, pelarangan demonstrasi itu akan melanggar kebebasan berpendapat yang dijunjung tinggi Swedia.
Baca Juga: Picu Kerusuhan, Swedia Enggan Larang Demo Bakar Qur'an Stram Kurs, Alasannya Kebebasan Ekspresi
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press