> >

Bertemu di Rusia, Kanselir Austria Sebut Putin Merasa Telah Menang Perang di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 18 April 2022, 09:29 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kanselir Austria, Karl Nehammer mengungkapkan Putin merasa telah memenangkan perang di Ukraina. (Sumber: Evgeny Biyatov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

WINA, KOMPAS.TV - Kanselir Austria, Karl Nehammer mengungkapkan kesannya saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Nehammer mengungkapkan bahwa Putin merasa telah memenangkan pertempuran di Ukraina.

Ia mengatakan bahwa Putin saat ini berada pada logika perangnya sendiri, sehingga merasa hal seperti itu.

“Saya pikir ia berada dalam logika perangnya sendiri. Ia berpikir bahwa perang ini penting untuk jaminan keamanan Federasi Rusia,” ujarnya saat diwawancarai NBC dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Zelenskyy Minta Dunia Kecam Penyiksaan dan Penculikan yang Dilakukan Rusia

“Ia tak percaya dengan komunitas internasional. Ia menyalahkan warga Ukraina atas genosida di Donbas. Jadi, ya, ia ada di dunianya sendiri, tetapi saya pikir ia tahu apa yang terjadi di Ukraina,” tambahnya.

Nehammer bertemu dengan Putin pekan lalu di Moskow, dan menjadi pemimpin Uni Eropa (UE) pertama yang bertemu dengannya setelah penyerangan Rusia ke Ukraina.

Pada kesempatan itu, Kanselir Austria tersebut menegaskan Putin melihat serangan ke Ukraina sebagai operasi bertahan diri Federasi Rusia.

“Ia menyebutnya operasi militer khusus, saya menyebutnya perang,” tutur Nehammer.

Sebelum berkunjung ke Moskow, Nehammer telah lebih dulu mengunjungi Bucha di Ukraina.

Ia pun melihat kehancuran yang ditinggalkan pasukan Rusia setelah mundur dari Kiev.

Nehammer menegaskan dirinya ingin menyaksikan lebih dulu apa yang terjadi, sebelum bertemu Putin.

“Kita harus melihat matanya (Putin), dan harus mengonfrontasinya dengan apa yang kita lihat di Ukraina,” ujarnya.

Nehammer pun mengungkapkan bahwa Putin berjanji akan bekerja sama dengan investigasi internasional.

Baca Juga: Rusia Tutup Akses Keluar Masuk Mariupol, Peringatkan Warga yang Bertahan Akan Disaring

“Namun di satu sisi, ia mengatakan kepada saya bahwa ia tak mempercayai dunia Barat. Jadi ini akan menjadi masalah di masa mendatang,” tuturnya.

Nehammer mengatakan bahwa ia telah memberitahu Putin harus ada koridor kemanusiaan di Mariupol.

Ia juga menambahkan tak ada jabat tangan atau foto bersama saat pertemuannya dengan Putin.

Ia menegaskan pertemuan tersebut tidak bersahabat, tapi dipenuhi kejujuran.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Independent


TERBARU