> >

Picu Kerusuhan, Swedia Enggan Larang Demo Bakar Qur'an Stram Kurs, Alasannya Kebebasan Ekspresi

Kompas dunia | 17 April 2022, 05:54 WIB
Demonstran membakar mobil polisi di Orbero, Swedia, Jumat (15/4/2022). Kerusuhan pecah di berbagai kota Swedia usai Stram Kurs, platform politik ekstrem kanan berencana menggelar serangkaian demonstrasi anti-Islam yang diisi acara pembakaran Al-Qur'an. (Sumber: Kicki Nilsson/TT via AP)

Paludan diketahui menghadiri demonstrasi yang dipindahkan ke sebuah taman di Malmo, Sabtu (16/4). Demonstrasinya dihadiri puluhan pendukung.

Kelompok masyarakat penentang ekstrem kanan pun menyerbu lokasi demonstrasi ini. Mereka melempari demonstran Stram Kurs dengan batu.

Paludan dilaporkan terkena lemparan batu di kakinya dalam insiden ini. Aksi kelompok penentang ekstrem kanan kemudian dibubarkan polisi.

Selain itu, kerusuhan juga dilaporkan terjadi di ibu kota Stockholm, Linkoping, dan Norrkoping. Semua tempat ini adalah lokasi demonstrasi yang direncanakan Stram Kurs.

Kendati memicu kericuhan di berbagai kota, kepolisian Swedia enggan melarang demonstrasi anti-Islam Stram Kurs.

Menurut juru bicara kepolisian di selatan Swedia, Kim Hild, alasannya adalah negaranya menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.

“Hak demonstrasi dan menyatakan berpendapat ditimbang sangat berat dan berharga, dan harganya sangat mahal jika hal ini diabaikan,” kata Hild kepada kantor berita TT via Associated Press.

Baca Juga: Cerita Puasa Ramadan di Swedia, Negara Tanpa Matahari Terbit dan Tenggelam


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU