> >

Putin Siapkan Transisi Transaksi Perdagangan Gunakan Mata Uang Nasional dan Perluas Pasar ke Timur

Krisis rusia ukraina | 15 April 2022, 04:45 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Kamis, (14/4/2022) meminta jajarannya siapkan sistem dan secara radikal tingkatkan transaksi dengan mata uang nasional dalam perdagangan luar negeri, terutama sektor energi. (Sumber: RIA Novosti/Evgeny Paulin)

"Upaya negara-negara Barat memeras pemasok Rusia, untuk mengganti sumber daya energi kita (Rusia) dengan pasokan alternatif pasti akan memengaruhi seluruh ekonomi global. Konsekuensi dari langkah seperti itu bisa sangat menyakitkan, pertama-tama dan terutama bagi penggagas kebijakan semacam itu," tegas Putin.

Namun di masa mendatang, pengiriman ke Barat masih akan terus berkurang, sehingga perlu dilakukan diversifikasi ekspor, kata Putin.

"Selangkah demi selangkah, reorientasikan ekspor kita ke pasar yang tumbuh cepat di selatan dan timur. Untuk melakukan ini, kita perlu mengidentifikasi fasilitas infrastruktur utama dan mulai membangunnya dalam waktu dekat," katanya, merujuk pada pembangunan jalur distribusi dan logistik ke Timur.

Putin juga menginstruksikan pemerintah dan perusahaan minyak dan gas Rusia untuk menyusun rencana perluasan infrastruktur ekspor ke negara-negara di Afrika, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Rubel Bangkit Lebih Kuat dari Sebelum Invasi ke Ukraina walau Ditekan Barat, Sanksi Dipertanyakan

Para petani tampak memanen gandum di ladang gandum di dekat Desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. Presiden Rusia Vladimir Putin meminta jajarannya siapkan sistem dan secara radikal tingkatkan transaksi dengan mata uang nasional dalam perdagangan luar negeri, terutama sektor energi. (Sumber: AP Photo/Vitaly Timkiv, File)

“Penting untuk melihat ke masa depan. Bersama-sama dengan perusahaan minyak dan gas, menyusun rencana untuk memperluas infrastruktur ekspor ke negara-negara Afrika, Amerika Latin, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik,” kata Putin pada pertemuan tersebut.

Moskow berulang kali mengatakan jika Eropa menolak gas Rusia, mereka akan mengarahkan pasokan gas ke pasar lain. Dua minggu lalu, Putin mengumumkan skema pembayaran gas baru untuk negara-negara yang tidak bersahabat, di mana Rusia meminta dibayar dalam rubel.

Selain itu, Putin menyerukan pasokan pasar domestik yang stabil, dan merangsang permintaan domestik, untuk mencapai penurunan harga jika memungkinkan.

Setelah dimulainya operasi khusus militer Rusia untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, Barat meningkatkan tekanan sanksi terhadap Moskow.

Langkah-langkah pembatasan diarahkan terutama terhadap sektor perbankan dan pasokan produk-produk teknologi tinggi. Banyak negara telah mengumumkan pembekuan aset Rusia, dan seruan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia semakin keras di Eropa.

Sebagai tanggapan, Rusia membatasi penarikan modal dan penjualan sekuritas Rusia oleh rekanan asing. Selain itu, Putin menandatangani dekrit yang mengatur transisi ke rubel dalam pembayaran gas untuk negara-negara yang tidak bersahabat.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : RIA Novosti


TERBARU