> >

Rezim Kim Jong-Un Kecam Biden karena Labeli Putin Penjahat Perang: Ia Lelaki Tua yang Pikun

Krisis rusia ukraina | 14 April 2022, 12:57 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menghadiri rapat Partai Buruh Korea, Selasa (28/12/2021). (Sumber: KCNA)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali memberikan dukungannya kepada Rusia.

Rezim kediktatoran itu mengecam Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena melabeli Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Bahkan pihak Korea Utara menggambarkan Biden sebagai lelaki tua yang pikun.

Komentator Studi Internasional Korea Utara Kim Myong-chol dalam publikasi berjudul “Pecundang Akhir adalah Amerika Serikat”, yang diterbitkan KCNA, Sabtu (9/4/2022), mengecam Biden karena melabeli Putin penjahat perang.

Baca Juga: AS Minta China Rayu Rusia untuk Hentikan Serangan ke Ukraina, Peringatkan Bahayanya bagi Beijing

“Menyebut Kepala Negara berdaulat sebagai penjahat perang dan diktator pembunuh tanpa alasan yang dapat dibenarkan dan dikonfirmasi untuk menegaskan ia harus digulingkan adalah penghinaan terhadap negara lain dan pelanggaran kedaulatan yang jelas,” tulisnya dilansir dari International Business Times.

Kim menegaskan masalah itu muncul karena ia membaca naskah yang disipakan para pembantunya, yang khawatir karena Biden dikenal sering terpeleset.

“Jika tidak, kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektuanya dan bahwa ucapannya yang sembrono itu hanya menunjukkan kecerobohan lelaki tua yang pikun,” ujarnya.

Pernyataan Kim itu merujuk pada pernyataan Biden di Warsawa, Polandia, 26 Maret lalu terkait ucapan agar Putin digulingkan.

Kim juga mengatakan masalah keamanan tiba-tiba berubah menjadi masalah Hak Asasi Manusia untuk AS dan Barat.

“Media AS dan Barat dibanjiri berita utama yang mengerikan, seperti pembantaian kelompok dan pembantaian warga sipil,” tulisnya.

Baca Juga: Ukraina Tangkap Politikus Pro-Putin yang Buron, Sempat Melarikan Diri saat Rusia Menyerang

“Sementara politisi mereka menggembor-gemborkan hukuman penjahat perang dan menyerukan peningkatan sanksi dan menawarkan bantuan senjata,” kata Chol.

Ia pun menegaskan penyerangan Ukraina adalah produk dari plot bermotif politik yang direncanakan untuk membawa runtuhnya Rusia serta pemerintahannya.

Kim juga menambahkan AS dan negara Barat menjadi dalang agresi yang menyebabkan kekerasan, perang, bencana kemanusiaan dan ketidakstabilan di berbagai belahan dunia, termasuk Yugoslavia, Afghanistan dan Irak.

Ia juga menegaskan baik AS dan Barat tanpa ampun membunuh jutaan warga sipil yang tak berdosa.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : International Business Times


TERBARU