> >

Badai Matahari Hantam Bumi Besok 14 April, NASA Peringatkan Risiko Disrupsi Radio dan GPS

Kompas dunia | 13 April 2022, 21:26 WIB
Ilustrasi. Suar surya yang bisa memicu badai matahari. Gambar ini diambil NASA pada 6 Maret 2012. (Sumber: NASA Goddard Space Flight Center via Wikimedia)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah badai matahari diperkirakan akan menghantam medan magnet Bumi pada Kamis (14/4/2022) besok. Perkiraan itu merupakan hasil permodelan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA).

“Hantaman langsung, model prediksi dari NOAA dan NASA menunjukkan badai akan menghantam pada 14 April, sesaat setelah adanya gelombang angin surya cepat. Ini bisa mengintensifkan badai karena gelombang ini akan mendorongnya dari belakang!” cuit Tamitha Skov, fisikawan cuaca antariksa asal AS dikutip Express.

Skov menambahkan, badai matahari berisiko mencapai level G2 (moderat) di garis lintang tinggi. NOAA sendiri membuat ukuran tingkat keparahan badai geomagnetik mulai level G1 (minor) hingga G5 (ekstrem).

Untuk badai 14 April besok, Skov menyebut risikonya menimbulkan terhentinya jaringan radio cukup rendah. Namun, ia mengingatkan badai matahari ini bisa mengganggu operator radio dan operasi GPS.

“Risiko matinya jaringan radio rendah, tetapi operator radio amatir dan pengguna GPS dapat menghadapi disrupsi di sisi malam Bumi,” kata Skov.

Baca Juga: Badai Matahari Dahsyat 9.200 Tahun Lalu Bikin Peneliti Khawatir, Berikut Alasannya

Selain itu, badai matahari ini disebut bisa menimbulkan fenomena aurora borealis di lintang utara. Besok, aurora diperkirakan dapat terlihat di Irlandia Utara dan utara Inggris jika langit cerah.

Badai geomagnetik berlevel G2 ini muncul setelah badai serupa yang menghantam bumi awal pekan ini. Badai yang dimulai pada Minggu (10/4) lalu itu berlevel G3.

Badai matahari bisa menimbulkan kerusakan besar di Bumi jika berlevel ekstrem, di antaranya menyebabkan mati listrik massal serta kiamat internet. Namun, fenomena badai matahari ekstrem sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Dihajar Badai Matahari, 40 Satelit SpaceX Remuk dan Jatuh ke Atmosfer


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Express


TERBARU