Ukraina Tangkap Politisi Pengkhianat Sekutu Putin dalam Operasi Khusus Kilat Berbahaya
Krisis rusia ukraina | 13 April 2022, 17:17 WIBKIEV, KOMPAS.TV – Dinas rahasia Ukraina mengumumkan tertangkapnya sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Viktor Medvedchuk. Penangkapan politisi oposisi dan oligarki Ukraina itu disebut berlangsung dalam operasi kilat nan berbahaya.
Penangkapan Medvedchuk pertama kali diumumkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia mengunggah gambar Medvedchuk yang kedua tangannya diborgol. Ia tampak kusut masai dalam balutan seragam militer beremblem bendera Ukraina.
Medvedchuk sendiri berhasil lolos dari tahanan rumah beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.
“Operasi khusus dilakukan oleh dinas keamanan Ukraina. Sukses!” tulis Zelensky di Telegram, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (13/4/2022).
Zelensky kemudian bahkan mengusulkan agar Medvedchuk ditukar dengan tawanan perang Ukraina yang ditahan oleh Rusia.
“Saya mengusulkan pada Federasi Rusia untuk menukarkan orang Anda ini dengan putra-putri kami yang sekarang ditawan Rusia,” ujar Zelenskky dalam rekaman video yang diunggah di Telegram.
Baca Juga: Rusia Akan Jual Minyak dengan Harga Berapapun kepada Negara-negara Bersahabat
Medvedchuk menjadi kaya berkat minyak Rusia dan kedekatannya dengan Kremlin.Saking dekatnya, Putin bahkan menjadi ayah baptis bagi putri bungsunya.
Koalisi Medvedchuk, Platform Oposisi – Seumur Hidup, menyasar agenda pro-Moskow. Akhirnya didakwa dengan pengkhianatan pada Mei 2021, Medvedchuk dituduh menjual rahasia militer ke Rusia dan mengeksploitasi sumber daya alam Krimea di bawah pendudukan Rusia.
Medvedchuk membantahnya dan berada dalam tahanan rumah, sebelum kemudian melarikan diri selama hari-hari pertama invasi.
Para penyidik yang menggeledah rumah Medvedchuk menemukan replika gerbong kereta antik nan mewah Pullman bersepuh emas. Replika itu berdiri di sebuah tiruan stasiun kereta, tersembunyi di bawah terpal.
Kapal pesiarnya yang berukuran 93 meter seharga Rp2,8 triliun, Royal Romance, disita di Pelabuhan Rijeka di Kroasia bulan lalu.
Baca Juga: Amerika Serikat Minta India Tidak Lagi Beli Minyak Rusia
Pada Januari, Amerika Serikat (AS) memberi sanksi Medvedchuk dan tiga politisi Ukraina yang dibekingi Moskow lainnya. AS menuding mereka terlibat dalam plot untuk mendirikan pemerintahan kolaborator menyusul invasi Rusia.
Pada Maret, Zelensky juga menangguhkan partai Medvedchuk, kelompok oposisi Ukraina terbesar. Pun, partai-partai politik kecil lain yang terkait dengan Moskow.
Masih belum jelas di mana dan bagaimana Medvedchuk ditangkap.
Ivan Bakanov, kepala dinas rahasia Ukraina SBU, berterima kasih pada para penyidik dan personel kontraintelijennya. Ia menyebut mereka ‘telah membuktikan profesionalisme dan melaksanakan operasi khusus multilevel kilat dan berbahaya untuk menangkap Medvedchuk’.
“Anda bisa bersembunyi dari keadilan. Anda bahkan bisa mengenakan seragam militer Ukraina untuk menyamar. Tapi apakah itu akan membantu Anda dari jeratan hukum? Tidak sama sekali!” tulis SBU dalam unggahan twit.
Baca Juga: Dugaan Pemerkosaan di Bucha Ukraina: 25 Perempuan Disekap dan Diperkosa Tentara Rusia
Tindakan keras Kiev terhadap Medvedchuk telah memicu amarah di Kremlin. Putin yang pula marah bahkan mengancam akan merespons apa yang ia sebut sebagai penganiayaan politik itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sendiri menolak berkomentar atas laporan penangkapan Medvedchuk.
Pada para wartawan, Peskov hanya berujar, “Ada banyak (berita) palsu dari Ukraina. Ini harus dicek dulu.”
Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto
Sumber : The Guardian/Associated Press