> >

Barat: Seperempat Pasukan Rusia yang Dikerahkan Serang Ukraina Sudah Tidak Efektif Tempur

Krisis rusia ukraina | 9 April 2022, 20:13 WIB
Helm tentara dengan lubang peluru di dekat puing-puing truk militer yang terbakar, di sebuah jalan di Kiev,  Februari 2022. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekitar seperempat dari pasukan Rusia yang dikerahkan menyerang Ukraina kini “secara efektif tidak dapat dioperasikan”.

Hal itu diungkapkan seorang pejabat Eropa, menyusul kehilangan besar personel dan peralatan, logistik yang buruk, dan pemeliharaan kesiapan tempur Rusia di lapangan, seperti dilaporkan CNN, Sabtu (9/4/2022).

Rusia mengerahkan sekitar 120 Battalion Tactical Groups (BTG) atau kelompok batalion taktis untuk menyerang Ukraina.

Enam minggu setelah perang, sekitar 29 dari mereka kini tidak mampu bertempur, kata pejabat itu.

Pasukan Rusia dilaporkan mencoba menggabungkan BTG-BTG yang tersisa menjadi unit tempur, menggabungkan dua atau tiga BTG yang tersisa untuk mencoba membuat BTG baru, tambah pejabat itu.

Melansir Associated Press, pejabat Amerika Serikat (AS) di Pentagon menyatakan, beberapa unit tempur Rusia menarik diri dari daerah Kiev. Mereka mulai bergerak menuju kota Belgorod dan Valuyki di Rusia untuk diperlengkapi kembali dan dipasok ulang sebelum kemungkinan dikerahkan ke wilayah Donbas di Ukraina.

Pejabat itu juga mengatakan AS melihat ribuan tentara Rusia yang masih segar ditambahkan ke pasukan tempur yang digunakan Moskow di dan sekitar kota Kharkiv di Ukraina.

AS yakin Rusia kehilangan 15 hingga 20 persen kekuatan tempur yang digelar di sepanjang perbatasan Ukraina sebelum meluncurkan serangannya pada 24 Februari.

Baca Juga: Pakar Sebut Putin Bisa Ditangkap karena Kejahatan Perang Pembantaian di Bucha, Ini Alasannya

Seorang perempuan berjalan di antara tank Rusia yang hancur di pinggiran Kiev, Ukraina, Minggu (3/4/2022). (Sumber: Associated Press)

Pernyataan dari Eropa dan AS itu muncul setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov secara singkat mengakui Rusia menderita kerugian "signifikan" dari pasukannya di Ukraina. Dalam wawancara dengan Sky News, Peskov bahkan menyebutnya sebagai "tragedi besar" bagi Rusia.

Ditanya apakah penarikan pasukan Rusia dari Kiev dan wilayahnya dapat dilihat sebagai 'penghinaan' bagi Kremlin, Peskov mengatakan menggunakan kata-kata itu (penghinaan) akan menjadi "pemahaman yang salah tentang situasi."

“Kami mengalami kerugian pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami,” aku Peskov.

"Alasan penarikan Rusia dari wilayah Kiev dan Chernihiv adalah tindakan niat baik selama negosiasi antara delegasi Ukraina dan Rusia,” imbuhnya.

Peskov menambahkan, Rusia melakukannya untuk “menurunkan ketegangan dari kawasan itu untuk menunjukkan bahwa Rusia benar-benar siap untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi kelanjutan negosiasi.”

CNN tidak dapat memverifikasi berapa banyak tentara Rusia yang tewas di Ukraina.

Bulan lalu, tabloid pro-Putin Rusia Komsomolskaya Pravda melaporkan jumlah korban mencapai 9.861 tentara, beberapa kali lipat dari angka resmi Kremlin.

Pejabat AS dan NATO memperkirakan bulan lalu korban Rusia berkisar antara 3.000 hingga 10.000 tentara. Pejabat Ukraina mengeklaim, jumlah korban sebenarnya bahkan lebih tinggi.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press/CNN


TERBARU