Tak Takut Ancaman Putin, Lithuania Hentikan Impor Gas dari Rusia
Krisis rusia ukraina | 3 April 2022, 09:35 WIBVILNIUS, KOMPAS.TV - Lithuania akhirnya memutuskan menghentikan impor gas dari Rusia, sebagai jawaban dari ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal itu diumumkan oleh Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, Sabtu (2/4/2022) waktu setempat.
Nauseda pun mengajak negara Eropa lainnya untuk juga melakukan hal itu.
“Sejak bulan ini, tak ada lagi gas Rusia di Lithuania,” tulisnya di Twitter seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Pemandangan Mengerikan di Daerah yang Baru Ditinggalkan Pasukan Rusia: Puluhan Mayat Bergelimpangan
“Beberapa tahun lalu negara saya membuat keputusan sehingga saat ini kami tak kesakitan untuk memutus hubungan energi dengan negara penjajah. Jika kami bisa melakukannya, seluruh Eropa juga bisa,” tambahnya.
Adapun Menteri Energi Lithuania Dainius Kreivys mendukung pengumuman dari Presiden Nauseda.
“Strategi kemandirian energi yang diluncurkan pada 2009 telah mencapai salah satu tahap terakhirnya hari ini, tak ada satu pun molekul gas Rusia yang akan memasuki sistem gas (Lithuania),” tulis Kreivys di Twitter.
Kreaiyvs menegaskan kebutuhan gas Lithuania akan dipenuhi sepenuhnya oleh terminal LNG Klaipeda.
Ia juga menekankan bahwa Lithuania tak akan membeli gas apa pun dari sebuah negara penjajah.
“Mencari kemandirian energi penuh dari gas Rusia, sebagai tanggapan atas pemerasan energi Rusia di Eropa dan perang di Ukraina, Lithuania telah sepenuhnya meninggalkan gas Rusia,” tutur Kreivys.
“Lithania telah beroperasi tanpa impor gas Rusia sejak awal bulan ini,” tambahnya.
Kreivys pun menegaskan bahwa ini titik balik dari sejarah kemandirian energi Lithuania.
Sebelumnya, Rusia telah memberikan ancaman kepada negara-negara anggota NATO, Uni Eropa dan Amerika Serikat yang memberikan sanksi kepada mereka.
Baca Juga: Mantan Jaksa Pengadilan Kejahatan Perang PBB Serukan Penangkapan Vladimir Putin: Dia Penjahat Perang
Sanksi ke Rusia disebabkan serangan yang diperintahkan Putin ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari lalu.
Putin menegaskan “negara yang bermusuhan” hanya boleh membeli gas dan minyak dengan mata uang Rusia, Rubel.
Kementerian Energi Lithuania menegaskan permintaan Rusia hanya boleh membeli gas dengan Rubel tak berarti apa pun.
“Gas yang transit melalui Lithuania terus diangkut untuk kebutuhan Konigsberg, tetapi dalam mode teknis yang berbeda dari biasanya, memastikan hanya transfer jumlah gas yang dibutuhkan untuk transit,” bunyi pernyataan mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu Agency