Menlu Rusia Datang ke New Delhi, Puji Objektivitas India dalam Konflik Rusia dan Ukraina
Krisis rusia ukraina | 1 April 2022, 18:10 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV — Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memuji India karena tidak mengambil "pandangan sepihak" ketika Lavrov membahas invasi Moskow ke Ukraina dengan mitranya dari India hari Jumat, (1/4/2022), setelah Washington mendesak New Delhi menggunakan pengaruhnya kepaa Rusia untuk mengakhiri perang, seperti dilansir Associated Press, Jumat (1/4/2022).
Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dan Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam sambutan pembukaan mereka menggarisbawahi hubungan antara kedua negara menopang mereka melalui masa-masa sulit di masa lalu.
Jaishankar mengatakan India selalu mendukung penyelesaian perbedaan melalui dialog dan diplomasi dan menghindarkan India dari mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
Lavrov memuji India karena menilai "situasi secara keseluruhan, bukan hanya secara sepihak." Lavrov juga mengungkapkan harapan, di masa depan kemenangan akan tercapai dari upaya saling menghormati dalam mencari keseimbangan.
Pembicaraan antara kedua Menlu diperkiakan akan membahas kesinambungan pasokan suku cadang peralatan militer India buatan Rusia dan pembayaran minyak India dalam mata uang Rubel seperti yang diminta Moskow.
India adalah sekutu Moskow selama Perang Dingin namun sejak Perang Dingin berakhir, India berupaya membangun hubungan baik dengan Rusia dan negara-negara Barat.
Hari Kamis, (31/3/2022), juru bicara Kemlu Amerika Serikat Ned Price mengatakan Amerika Serikat berharap India akan menggunakan hubungannya dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Baca Juga: Penjualan Minyak Surut Akibat Sanksi AS dan Eropa, Rusia Tawarkan Diskon ke India
"Setiap negara yang berbeda akan punya hubungan sendiri dengan Federasi Rusia. Ini fakta sejarah, ini fakta geografi. Ini bukahlan sesuatu yang ingin kami ubah," kata Ned Price kepada wartawan di Washington.
Price mengatakan, Amerika Serikat sedang mencari teman dan sekutu untuk berbicara serempak dan lantang melawan 'agresi Rusia yang tidak dapat dibenarkan, tidak beralasan, dan tidak diprovokasi,'
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press