Heboh Putin Berniat Hadir di KTT G20 di Bali, Apa Itu G20 dan Isu yang akan Dibahas?
Kompas dunia | 23 Maret 2022, 18:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva oada Rabu (23/3/2022) mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin berniat untuk datang ke KTT G20 yang akan digelar di Bali, Indonesia, 30-31 Oktober nanti.
G20 memiliki kepemimpinan bergilir, yang tahun 2022 presidensinya dipegang Indonesia. Namun apakah G20 dan apakah yang akan dibahas dalam KTT G20 di Bali Oktober nanti?
Simak penjelasannya.
Menurut sumber resmi, G20 adalah platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan negara-negara berkembang utama di dunia.
G20 punya peran strategis dalam mengamankan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi global di masa depan. Bersama-sama, anggota G20 mewakili lebih dari 80 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen penduduk dunia.
Asal Mula G20
G20 dimulai tahun 1999 sebagai pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral, lalu berkembang menjadi pertemuan puncak tahunan yang melibatkan kepala negara dan kepala pemerintahan. Selain itu, pertemuan sherpa (yang bertugas melakukan negosiasi dan membangun konsensus di antara para pemimpin), kelompok kerja, dan acara khusus juga diselenggarakan sepanjang tahun.
Anggota G20 saat ini adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Spanyol juga diundang sebagai tamu tetap.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Berniat Hadiri KTT G20 di Bali
Setiap tahun, Kepresidenan G20 mengundang negara-negara tamu, yang mengambil bagian penuh dalam seluruh kegiatan G20. Beberapa organisasi internasional dan regional juga berpartisipasi, memberikan forum tersebut representasi yang lebih luas.
Kepresidenan G20 bergilir setiap tahun di antara para anggotanya. Negara yang memegang kepresidenan bekerja sama dengan pendahulu dan penerusnya, juga dikenal sebagai Troika, untuk memastikan kesinambungan agenda.
Saat ini Italia, Indonesia, dan India adalah negara Troika. Artinya, pendahulu kepemimpinan Indonesia adalah Italia, dan setelah Indonesia, G20 akan dipimpin oleh India.
G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Agenda dan koordinasi kerja diselesaikan oleh utusan pemimpin G20 yang dikenal dengan sherpa bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral.
Puncak kerja G20 di setiap siklus adalah komunike yang mengungkapkan komitmen dan visi anggota untuk masa depan, yang disusun dari rekomendasi yang dipilih, dan hasil dari pertemuan tingkat menteri serta hasil dari alur kerja lainnya.
G20 dibentuk pada tahun 1999 dengan tujuan untuk membahas kebijakan dalam rangka mencapai stabilitas keuangan internasional.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Kontak Presiden Indonesia Joko Widodo Bahas Ukraina dan G20
Tujuan G20
Forum ini dibentuk sebagai upaya untuk mencari solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada tahun 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpenghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi yang sistemik, termasuk Indonesia.
Atas saran para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral mulai mengadakan pertemuan untuk membahas tanggapan terhadap krisis keuangan global yang terjadi. Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan diadakan secara rutin pada musim gugur setiap tahun.
Sembilan tahun kemudian, pada 14-15 November 2008, para pemimpin negara-negara G20 berkumpul untuk KTT G20 yang pertama.
Pada kesempatan itu, para pemimpin negara tersebut mengoordinasikan respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat saat itu dan sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan.
Untuk mempersiapkan KTT tahunan, para Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral, bersama dengan para sherpa bertemu beberapa kali dalam setahun.
Baca Juga: Pegang Presidensi G20, Indonesia Diminta Cegah Spillover Effect Krisis Ukraina
Indonesia Presidensi G20
Saat ini presidensi G20 dipegang Indonesia, yang memilih tema serta fokus dari seluruh kegiatan G20.
Indonesia memandang dunia membutuhkan tindakan kolektif dan kolaborasi inklusif yang lebih kental di antara negara-negara maju utama dan ekonomi berkembang di seluruh dunia.
Untuk tahun 2022, Indonesia sebagai presidensi G20 fokus pada tiga pilar utama, Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital.
Melalui pilar-pilar tersebut, Indonesia mengatakan akan terus memimpin dalam memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui partisipasi UMKM dan ekonomi digital.
Selain itu, Indonesia mendorong peningkatan kapasitas kolektif melalui reformasi perpajakan global, kerja sama yang lebih kuat dalam memerangi korupsi, pendalaman pembiayaan infrastruktur, dan mendorong kerja sama internasional yang lebih demokratis, dan representatif.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara/G20