Tentara Rusia yang Ditahan Ukraina Sebut Putin Membohongi Rakyatnya, Tegaskan Rusia Kalah Perang
Krisis rusia ukraina | 21 Maret 2022, 12:45 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Tentara Rusia yang ditahan Ukraina mengungkapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin membohongi rakyat Rusia.
Tentara yang menyerah ke Ukraina itu juga mengungkapkan Rusia telah kalah perang.
Selain itu ia menegaskan bahwa Rusia sudah tak memiliki cukup tentara untuk menduduki Ukraina.
Pernyataan mengejutkan--yang belum dikonfirmasi oleh Putin maupun Rusia, itu muncul dari pengakuan dua tentara Rusia yang ditangkap, Alexei Zheleznyak dan Igor Rudenko dalam konferensi pers dengan kantor berita Ukraina, Interfax.
Baca Juga: China Tak Yakin Kutuk Rusia Akan Hentikan Serangan ke Ukraina, tapi Tetap Dukung Gencatan Senjata
“Putin tanpa menyatakan perang, membombardir tempat berpenduduk, rumah sakit dan kota di Ukraina,” tuturnya seperti dilansir oleh Daily Star.
“Rakyat Rusia, jangan melihat zombie. Warga Ukraina, orang-orang yang berani. Mereka akan menghentikan peralatan Rusia tanpa senjata. Mereka bersatu,” tambahnya.
Ia pun menegaskan berapa kali pun Putin mencoba untuk menduduki wilayah ini dengan mengirim tentara, hal itu tak akan tercapai.
“Komandan kami adalah pembohong dan menipu orang-orang kami. Ia tak hanya menipu kami, tetapi juga seluruh Rusia. Ia membuat kami menjadi fasis,” katanya.
Sedangkan Rudenko menegaskan keputusannya untuk menyerah terhadap pasukan Ukraina adalah keputusan terbaik.
Ia menegaskan pasukan Rusia sudah kalah dalam peperangan ini, dan menegaskan militer Ukraina telah menghancurkan mereka.
Baca Juga: Takut Diretas Rusia, Tentara Inggris Dilarang Gunakan WhatsApp untuk Pekerjaan
Rudenko pun menjelaskan bahwa 15.000 tentara Rusia sudah tewas selama penyerangan ke Ukraina.
Sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, Rusia belum menunjukkan tanda-tanda menghentikan penyerangan.
Ukraina dikabarkan telah menahan sejumlah tentara Rusia, yang memutuskan menyerah.
Bahkan Ukraina memperbolehkan ibu-ibu Rusia untuk datang dan mengambil anak mereka untuk dibawa pulang.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Daily Star