Pidato ke Parlemen Israel, Presiden Ukraina Singgung Holocaust Perang Dunia II dan Minta Senjata
Krisis rusia ukraina | 21 Maret 2022, 05:25 WIBJERUSALEM, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Israel mengambil sikap yang lebih kuat terhadap Rusia, serta menyampaikan seruan emosional yang membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan tindakan Nazi Jerman.
Dalam pidatonya di depan anggota parlemen Israel, Presiden Zelenskyy mengatakan sudah waktunya bagi Israel, yang memosisikan diri sebagai mediator kunci antara Ukraina dan Rusia untuk akhirnya berpihak.
Zelenskyy mengatakan Israel harus mengikuti sekutu Baratnya dengan menjatuhkan sanksi dan memberikan senjata ke Ukraina.
“Orang bisa bertanya sejak lama mengapa kami tidak dapat menerima senjata dari Anda atau mengapa Israel tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, mengapa Anda tidak menekan bisnis Rusia,” katanya, seperti dilaporkan Associated Press, Senin (21/3/2022).
“Itu adalah pilihanmu, saudara-saudaraku yang terkasih.”
Zelenskyy, yang selalu menyiapkan dengan khusus pidatonya ke setiap parlemen berbagai negara, sering merujuk pada Holocaust saat ingin menggalang dukungan. Perbandingan itu memicu angkara murka pengelola nasional peringatan Holocaust Israel yang mengatakan Zelenskyy meremehkan dan mengecilkan Holocaust.
Zelenskyy menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba melakukan "solusi akhir" terhadap Ukraina, istilah Nazi Jerman untuk rencana genosida terhadap 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.
“Anda pasti mengingatnya dan tidak akan pernah melupakannya,” katanya. "Tapi Anda harus mendengar apa yang diucapkan Moskow, perkataan mereka, sebutan 'solusi akhir'. Tapi kali ini tentang kami, tentang The Ukrainian Question" merujuk istilah Nazi Jerman pada Perang Dunia ke II, yaitu "The Jewish Question."
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy ke Kongres AS: Kami Membutuhkan Anda Sekarang Juga!
Zelenskyy, yang juga seorang Yahudi, mencatat sebuah rudal Rusia menghantam Babi Yar, tempat pembantaian Nazi yang terkenal pada tahun 1941 yang sekarang menjadi tempat peringatan Holocaust utama Ukraina.
“Rakyat Israel, Anda melihat bagaimana roket Rusia menghantam Babi Yar. Anda tahu apa arti tempat itu, di mana para korban Holocaust dimakamkan,” katanya.
Penggunaan bahasa sensitif seperti itu jelas upaya Zelenskyy untuk terhubung dengan audiensnya.
Israel didirikan pada tahun 1948 sebagai pengungsi bagi orang-orang Yahudi setelah Holocaust. Negara ini adalah rumah bagi puluhan ribu orang tua yang selamat, dan banyak dari pemimpinnya adalah anak-anak dari orang-orang yang selamat.
Putin juga berusaha menggambarkan musuh-musuhnya di Ukraina sebagai neo-Nazi saat ia mencoba untuk melegitimasi perangnya di Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press