China Nyatakan Sanksi Barat atas Rusia Sudah Keterlaluan, Tuding NATO Penyebab Rusia Serbu Ukraina
Krisis rusia ukraina | 20 Maret 2022, 16:06 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) China Le Yucheng, Sabtu (19/3/2022), mengatakan sanksi Amerika Serikat dan Barat terhadap Rusia atas masalah Ukraina sungguh sudah keterlaluan.
Seperti dilansir Straits Times dari laporan Reuters, Minggu (20/3/2022), Le juga mengakui sudut pandang Moskow tentang NATO.
Menurutnya, NATO seharusnya tidak melakukan ekspansi lebih jauh ke timur Eropa, yang membuat kekuatan nuklir seperti Rusia "terpojok" sehingga harus mengambil tindakan.
China belum mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi, meskipun telah menyatakan keprihatinan mendalam karena situasi harus sampai pada titik peperangan.
Beijing juga menentang sanksi ekonomi terhadap Rusia atas tindakanya terhadap Ukraina, yang menurut Beijing sepihak dan tidak disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.
"Sanksi terhadap Rusia semakin keterlaluan," kata Le di sebuah forum keamanan di Beijing, menambahkan warga Rusia kehilangan aset luar negeri "tanpa alasan".
"Sejarah membuktikan berkali-kali, sanksi tidak dapat menyelesaikan masalah. Sanksi hanya akan merugikan rakyat biasa, berdampak pada sistem ekonomi dan keuangan... dan memperburuk ekonomi global."
Baca Juga: China Menyatakan Berdiri di Sisi Sejarah yang Benar Soal Konflik Rusia dan Ukraina, kata Menlu China
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang katanya tidak dirancang untuk menduduki Ukraina tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai kelompok nasionalis berbahaya.
Selain itu, Rusia menuntut Ukraina menghentikan upaya bergabung dengan NATO dan menyatakan netralitas, seperti model Austria. Sebagai gantinya, Rusia akan memberi jaminan keamanan yang akan mengikat Rusia secara hukum.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times