> >

Inilah Permintaan Bantuan Presiden Ukraina Zelensky kepada Barat yang Sudah dan Belum Diterima

Krisis rusia ukraina | 19 Maret 2022, 08:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa memberi bantuan militer kepada Ukraina. Ada yang sudah diberikan, ada yang ditolak, dan ada yang sedang berusaha dikirimkan. (Sumber: Cuneyt Karadag/Anadolu Agency/Getty Images)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta sekutu Barat untuk memberikan negaranya sederet bantuan militer saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

"Kami membutuhkan Anda sekarang," kata Zelensky kepada anggota Kongres AS dalam salah satu permohonan bantuan terbarunya.

AS dan negara-negara anggota NATO lainnya sudah memenuhi sejumlah permintaan Zelensky sambil menghentikan langkah-langkah tertentu yang mereka katakan dapat berisiko memperparah perang.

Inilah permintaan Zelensky kepada Barat, yang sudah dan belum diterima Ukraina, seperti laporan CNN, Sabtu (19/3/2022).

Bantuan senjata

Bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina sejauh ini mencakup senjata yang berkisar dari drone portabel hingga sistem rudal jarak jauh yang kompleks.

Drone tempur switchblade

Kecil, portabel, disebut drone kamikaze yang membawa hulu ledak dan meledak saat terjadi benturan dengan sasaran.

Model terkecil tipe 300 dapat mencapai target hingga enam mil, sementara tipe 600 dapat menghantam sasaran sejauh 20 mil, menurut perusahaan yang memproduksi drone, AeroVironment. Belum jelas model ukuran mana yang akan dikirim AS ke Ukraina.

Rudal anti-pesawat Stinger

Rudal anti-pesawat pencari panas ini memiliki jangkauan sekitar lima mil dengan ketinggian 11.000 kaki. Secara kritis, rudal Stinger dapat membedakan antara pesawat musuh dan pesawat kawan.

Rudal anti-tank Javelin

Sistem peluru kendali ini dapat ditembakkan dari bahu oleh satu prajurit dan memiliki jangkauan tembak hingga 2,5 kilometer.

Sistem anti-armor AT-4

Senjata anti-armor buatan Swedia ini "ringan, sekali tembak, dan sekali pakai," menurut perusahaan yang memproduksinya, Saab Bofors Dynamics.

Baca Juga: Bisakah Netralitas Bantu Akhiri Perang Ukraina? Ini Penjelasannya

Peluru kendali pertahanan udara S-300 buatan Uni Soviet. Wakil menteri luar negeri Rusia Sergei Ryabkov di Moskow, Sabtu (12/3/2022) menekankan, konvoi senjata asing yang masuk ke Ukraina adalah target militer yang sah dan akan diserang militer Rusia, seperti dilansir RIA Novosti. (Sumber: RIA Novosti)

Sistem rudal pertahanan udara Patriot

Amerika Serikat juga mengirimkan dua sistem pertahanan rudal Patriot ke Polandia bulan ini untuk menciptakan daya gentar terhadap Rusia dan meningkatkan keamanan Polandia di tengah kekhawatiran Barat bahwa konflik Ukraina dapat meluas ke negara-negara yang bersekutu dengan NATO.

Sistem rudal pertahanan udara Patriot singkatan dari "Phased Array Tracking Radar to Intercept of Target", dirancang untuk melawan dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek, pesawat canggih, dan rudal jelajah yang masuk.

Sistem rudal Patriot termasuk rudal dan stasiun peluncuran, satu set radar yang mendeteksi dan melacak target, dan stasiun kendali tempur, menurut Missile Defense Advocacy Alliance.

Aksi lainnya

Di luar bantuan militer ke Ukraina, Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mengerahkan banyak sanksi terhadap Rusia.

Vladimir Putin

Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada mengumumkan pemberlakuan sanksi yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

SWIFT

Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada melarang bank Rusia tertentu dari SWIFT, jaringan keamanan tingkat tinggi yang memfasilitasi pembayaran di antara 11.000 lembaga keuangan di 200 negara.

Status 'negara paling disukai'

Kongres Amerika Serikat meloloskan RUU yang menangguhkan hubungan perdagangan normal dengan Rusia.

Baca Juga: Giliran Slovakia Tawarkan Rudal Pertahanan Udara S-300 ke Ukraina, namun Minta Ganti Baru dari AS

Baterai rudal Patriot di al-Kharj, Arab Saudi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa memberi bantuan militer kepada Ukraina. Ada yang sudah diberikan, ada yang ditolak, dan ada yang sedang berusaha dikirimkan.  (Sumber: Andrew Caballero-Reynolds Pool/France24 via AFP)

Energi dan Minyak

Para pejabat Uni Eropa mengatakan akan memangkas impor gas alam Rusia sebanyak dua pertiga tahun ini, dan Uni Eropa mengumumkan rencana untuk mencapai kemandirian energi dari Moskow "jauh sebelum 2030." Itu akan memisahkan Eropa dari pemasok energi tunggal terbesarnya.

Secara terpisah, Presiden Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak, gas alam, dan batu bara Rusia ke Amerika Serikat. Pemerintah Inggris mengatakan pada Selasa (15/3/2022), akan menghapus impor minyak Rusia pada akhir tahun 2022 dan mencari cara untuk mengakhiri impor gas alam juga.

Pipa gas Nord Stream 2

Jerman menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 menyusul tindakan Moskow. Nord Stream 2 rencananya akan menyalurkan gas alam ke Jerman, yang sangat dibutuhkan untuk menopang ketersediaan energi Jerman untuk pertumbuhan.

Permintaan Ukraina yang tidak terpenuhi

Ketika invasi Rusia terus berlanjut, Presiden Ukraina Zelensky meminta beberapa tindakan, yang dikhawatirkan sekutu Barat akan menempatkan mereka dalam konflik langsung dengan Kremlin dan memperparah perang.

Zona larangan terbang atau No Fly Zone

Presiden Ukraina Zelensky berulang kali meminta Barat menetapkan zona larangan terbang di atas negara itu.

Zona larangan terbang adalah area di mana pesawat tertentu tidak dapat terbang karena sejumlah larangan. Dalam konteks konflik seperti yang terjadi di Ukraina, artinya pesawat Rusia tidak diizinkan terbang, untuk mencegah mereka melakukan serangan udara terhadap Ukraina.

Masalahnya, penerapan zona larangan terbang militer harus ditegakkan oleh kekuatan militer.

Jika sebuah pesawat Rusia terbang ke zona larangan terbang NATO, maka pasukan NATO harus mengambil tindakan terhadap pesawat itu.

Langkah-langkah itu bisa termasuk menembak jatuh pesawat. Di mata Rusia, itu akan menjadi tindakan perang oleh NATO dan kemungkinan akan meningkatkan konflik.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/CNN


TERBARU