Usai Penjahat Perang, Kini Biden Sebut Putin sebagai Diktator Kejam dan Penjahat Betulan
Krisis rusia ukraina | 18 Maret 2022, 06:20 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kini menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator kejam dan "penjahat betulan" saat berbicara dalam acara Hari St Patrick, di Gedung Capitol, Washington, Kamis (17/3/2022).
Pada acara makan siang tahunan Friends of Ireland di Capitol Hill, Biden mengatakan Putin adalah seorang diktator kejam, dan penjahat betulan yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina.
Biden juga mengatakan Irlandia "bangkit" menghadapi agresi Rusia terhadap Ukraina.
Dia mengatakan hubungan antara Irlandia dan Amerika Serikat berada di wilayah yang lebih intens dan kooperatif daripada yang pernah ada karena netralitas Irlandia.
“Putin membayar mahal untuk agresinya, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa biayanya menjadi sangat tinggi,” kata Biden, seperti dilaporkan CNN, Jumat (18/3/2022).
Atas dukungan Irlandia untuk sanksi terhadap Rusia, Biden mengatakan Irlandia juga "membayar mahal" untuk kontribusi Irlandia yang disebut Biden "tidak kecil."
Baca Juga: Biden Sebut Putin Penjahat Perang? Ternyata Tidak Boleh asal Tuding Seperti Itu, Ini Alasannya
“Semua orang berbicara tentang bagaimana Jerman melangkah ke depan, dan mengubah gagasan mereka menjadi condong ke depan, dan mereka melakukannya,” kata Biden, seraya mengatakan, “Begitu juga Irlandia. Sebuah negara netral, Irlandia bangkit dan menerima pukulan atas apa yang mereka lakukan.”
Baca Juga: Joe Biden: Vladimir Putin Adalah Penjahat Perang
Presiden juga merujuk pada rencana percakapan teleponnya dengan Presiden China Xi Jinping hari Jumat (18/3/2022), sambil bercanda bahwa Xi, "Akan mengingat semua yang saya katakan.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : CNN