Zelensky Desak Dunia Perlakukan Rusia sebagai Negara Berbahaya, Minta Embargo Perdagangan Penuh
Krisis rusia ukraina | 15 Maret 2022, 20:55 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut sanksi ekonomi negara-negara Barat “tidak cukup” untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina. Oleh sebab itu, ia meminta Barat memberlakukan embargo perdagangan penuh terhadap Rusia.
Hal tersebut disampaikan Zelensky dalam konferensi video dengan para pemimpin Pasukan Ekspedisi Gabungan (JEF) yang dipimpin Inggris Raya, Selasa (15/3/2022).
Sejak awal invasi, Moskow telah dihukum sanksi ekonomi berat dari berbagai negara.
Baca Juga: Zelensky Kecewa Tak Ada Zona Larangan Terbang di Ukraina, Sebut NATO Sudah ‘Dihipnotis’ Rusia
Sejumlah bank Rusia didepak dari layanan transaksi finansial internasional, SWIFT. Individu-individu berpengaruh Rusia juga disanksi dan disita asetnya.
Berbagai perusahaan multinasional pun hengkang atau menghentikan layanan di Rusia, di antaranya adalah Coca-Cola, Visa dan Mastercard, firma akuntansi “Big Four”, hingga Amazon.
Akan tetapi, Zelensky menyebut hukuman-hukuman ekonomi itu belum cukup. Sang presiden mendesak embargo perdagangan penuh diberlakukan.
Ia meminta kapal perang Rusia dilarang berlabuh di seluruh pelabuhan dunia dan bank-bank Rusia sepenuhnya didepak dari SWIFT.
Tidak semua bank Rusia didepak dari SWIFT karena invasi. Bank yang dikecualikan di antaranya adalah Sberbank dan Gazprombank. Keduanya masih berada dalam sistem karena signifikansinya dalam mengakomodasi transaksi gas dan minyak Rusia yang dibutuhkan Barat.
“Kita harus menyatakan Rusia sebagai negara berbahaya dan harus ada embargo perdagangan dengan Rusia. Ini sesuatu yang kami perlukan dan kamu perlukan juga, sebagaimana seluruh dunia, untuk memastikan bahwa akan ada perdamaian di Eropa dan Ukraina,” kata Zelensky dikutip Independent.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Independent