Pengakuan Tentara Rusia yang Ditawan Ukraina, Pasukan Kematian Putin Bunuh Prajurit yang Ingin Kabur
Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2022, 11:34 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Seorang tentara Rusia yang ditawan Ukraina memberikan pengakuan yang mengerikan.
Berdasarkan pengakuan yang tidak terkonfirmasi militer Rusia itu, tentara itu mengungkapkan pasukan kematian Presiden Vladimir Putin akan membunuh prajurit yang ingin kabur dari pertempuran, dan yang menolak bertempur.
Menurutnya, banyak pasukan Rusia yang memasuki Ukraina percaya mereka bertugas dalam misi penjaga perdamaian.
Tetapi kemudian merasa bingung dan ngeri setelah mengetahui tentang penyerangan ke Ukraina.
Baca Juga: Senator AS Dukung Pengiriman Jet Tempur ke Ukraina, Menyebutnya Sangat Penting
Prajurit berusia 22 tahun yang namanya tak disebutkan itu mengungkapkan bahwa memang benar ada pasukan kematian yang membunuh tentara yang ingin kabur dari pertempuran.
Hal itulah yang diyakini membuat banyak tentara Rusia kemudian memilih menyerah.
Menurutnya siapa pun yang ingin melakukan desersi dari militer pada pertempuran itu tak akan bisa melakukannya.
“Kami kemudian menyadari situasi yang ada, kami datang bukan untuk misi menjaga perdamaian, tetapi untuk bertempur,” ujarnya saat diwawancara oleh Badan Keamanan Ukraina dikutip dari Daily Star.
Ia menegaskan memang ada pertanyaan kepada komanda, seperti kenapa mereka melakukan hal itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Daily Star