Serang Pangkalan Ukraina dengan Rudal, Rusia Klaim 180 Tentara Bayaran Tewas
Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2022, 04:25 WIBPangkalan militer di Yavoriv itu melambangkan keprihatinan lama Rusia, bahwa 30 anggota aliansi NATO menimbulkan ancaman bagi Moskow karena beroperasi begitu dekat dengan perbatasan Rusia.
Salah satu tuntutan Moskow untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina adalah agar Ukraina membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO, selamanya.
Gubernur Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan sebagian besar rudal Rusia yang ditembakkan pada hari Minggu itu telah ditembak jatuh karena sistem pertahanan udara bekerja dengan baik.
Rudal Rusia yang berhasil lolos diklaim menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 134 orang, katanya.
Baca Juga: Yakin Putin Sudah Kalah, Presiden Polandia Sebut Rusia Bisa Nekat Gunakan Senjata Kimia
Pasukan Rusia juga menghujani rudal ke bandara di kota barat Ivano-Frankivsk, yang berjarak kurang dari 150 kilometer utara Rumania dan 250 kilometer dari Hongaria, negara-negara yang juga merupakan sekutu NATO.
Bandara yang memiliki lapangan terbang militer serta landasan pacu untuk penerbangan sipil itu sudah menjadi sasaran sejak hari Jumat.
NATO mengatakan, mereka saat ini tidak memiliki personel di Ukraina, meskipun Amerika Serikat meningkatkan jumlah pasukan Amerika yang dikerahkan ke Polandia.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Barat akan membalas jika persenjataan Rusia mendarat di luar Ukraina dan mengenai anggota NATO, pun bila itu tidak sengaja.
Kota Lviv sendiri sejauh ini terhindar dari kehancuran seperti yang terjadi di timur dan selatan Ukraina.
Populasinya sebesar 721.000 telah membengkak selama perang dengan penduduk yang melarikan diri dari pusat-pusat populasi, kini menjadi titik singgah bagi hampir 2,6 juta orang yang telah meninggalkan negara itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press