> >

Eropa dan AS Siapkan Sanksi Baru, Rusia Akan Setara Korut dan Iran

Krisis rusia ukraina | 13 Maret 2022, 05:05 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (tengah), dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel (kanan) melakukan konferensi pers pada akhir rapat khusus Dewan Eropa tentang agresi Rusia terhadap Ukraina, di Brussels, Belgia, Jumat (25/2/2022). (Sumber: Antara)

BELGIA, KOMPAS.TV - Uni Eropa (EU) menjatuhkan sejumlah sanksi baru kepada Rusia, yaitu penghentian perdagangan dan perlakuan ekonomi istimewa bagi Rusia. Kemudian, melarang ekspor barang mewah EU ke Rusia dan impor barang besi dan baja dari negara itu.

Sederet sanksi itu adalah sanksi gelombang ke-4 yang dijatuhkan Uni Eropa. Selanjutnya, Uni Eropa akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya terkait sanksi tersebut.

"Besok, kami akan mengeluarkan paket tindakan keempat untuk lebih mengisolasi Rusia dan menguras sumber daya yang digunakannya untuk membiayai perang biadab ini," kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Situasi Gawat, PBB Rundingkan Koridor Bantuan Warga Sipil ke Berbagai Lokasi Pengepungan di Ukraina

Negara-negara tersebut juga mencabut status Rusia sebagai "negara paling disukai" dalam koridor perdagangan antara mereka. Pencabutan status itu tentu diikuti hilangnya beberapa keistimewaan yang didapat Rusia saat masih menyandang status tersebut.

Seperti mengenakan tarif yang sangat tinggi pada barang-barang asal Rusia, bahkan menempatkan Rusia sejajar dengan Korea Utara dan Iran.

Selanjutnya, keanggotaan dan hak Rusia dalam lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia akan ditangguhkan.

"Rusia tidak bisa seenaknya melanggar hukum internasional dan pada saat yang sama berharap mendapat manfaat dari hak istimewa menjadi bagian dari tatanan ekonomi internasional," ujar Von der Leyen.

Baca Juga: Nasib Chelsea Usai Inggris Jatuhkan Sanksi untuk Rusia dan Abramovich, Bangkrut?

Pekan depan, anggota G7 yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat akan menggelar rapat koordinasi untuk menarget pejabat tinggi Rusia dan pengusaha pendukung Putin. G7 juga akan memastikan Rusia tidak dapat menggunakan aset kripto untuk menghindari sanksi.

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU