> >

Gawat, Rusia Ancam Tinggalkan Astronot AS di Luar Angkasa, Balasan atas Sanksi Penyerangan Ukraina

Krisis rusia ukraina | 12 Maret 2022, 15:52 WIB
Astronot AS, Mark Vand Hei diancam ditinggalkan di Stasiun Luar Angkasa oleh Rusia sebagai balasan atas sanksi AS karena penyerangan ke Ukraina. (Sumber: Shutterstock Via Mirror)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia telah mengancam akan meninggalkan astronot Amerika Serikat (AS) di luar angkasa sebagai pembalasan atas sanksi penyerangan Ukraina.

Kepala Badan Luar Angkasa Rusia, Dmitry Rogozin mengancam akan meninggalkan astronot, Mark Vande Hei di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Rogozin juga menjanjikan bakal menabrakkan ISS ke AS.

Ancaman Rogozin itu dikeluarkan oleh Badan Luar Angkasa Rusia sebagai sanksi berat yang diberikan kepada Rusia karena penyerangan ke Ukraina.

Baca Juga: Penampakan Hantu dari Kiev, Pilot Andalan Ukraina yang 10 Kali Jatuhkan Pesawat Rusia

Amerika Serikat, NATO dan sekutunya telah memberikan sanksi ekonomi yang keras kepada Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin memutuskan melakukan operasi militer ke Rusia.

Dikutip dari Mirror, Rogozin mengancam Rusia akan meninggalkan Mark Vande Hei, yang diperkirakan akan kembali ke Bumi pada akhir Maret menggunakan pesawat Rusia.

Vanden Hei dijadwalkan bakal tiba di Bumi dengan mendarat di Kazakhstan bersama dua rekannya dari Rusia menggunakan pesawat Rusia.

Dilaporkan Express, Rogozin juga meragukan keselamatan astronot AS dan mengatakan bahwa ISS akan menabrak AS jika Rusia tak membantu memindahkannya dari sampah luar angkasa.

Astronot AS dan Rusia merupakan yang pertama tinggal di ISS sejak 1998 dan melakukan penelitian yang akhirnya menjadi penemuan penting di abad 21.

Tetapi sanksi yang diberikan AS kepada Rusia, diyakini membuat hubungan mereka di ISS pun terpengaruh.

Mantan astronot AS, Scott Kelly mengecam pesan ancaman Rogozin.

Baca Juga: Kisah Veronika, Bayi yang Lahir usai Ibunya Dibom Rusia di Mariupol

Namun, ia mengaku tak yakin dengan ancaman Rusia terhadap keamanan Amerika.

“Saya tak pernah berpikir akan mendengar sesuatu yang begitu keterlaluan. Saya piker itu hanya ancaman gila. Tak berdasarkan kenyataan,” tuturnya.

“Kami memang memiliki kemampuan untuk mengontrol orbit stasiun luar angkasa yang independent dari badan antariksa Rusia, jadi saya tak benar-benar melihat itu akan terjadi,” tambahnya.

ISS saat ini memang terbagi menjadi dua seksi, satu dikontrol Rusia dan yang lainnya dikontrol AS.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Mirror


TERBARU