> >

Menlu Rusia Klaim Pasukan Ukraina Gunakan Perisai Manusia untuk Lindungi Diri

Krisis rusia ukraina | 11 Maret 2022, 16:17 WIB
Menlu Rusia, Sergey Lavrov mengklaim pasukan Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengklaim pasukan Ukraina menggunakan perisai manusia untuk lindungi diri.

Hal itu diungkapkan Lavrov saat diwawancarai kala konferensi pers, Kamis (10/3/2022).

Pada kesempatan itu, Lavrov menegaskan bahwa pasukan Ukraina menggunakan warga sipil untuk dijadikan perisai manusia.

“Warga sipil digunakan sebagai tahanan oleh apa yang disebut sebagai Pasukan Pertahanan Teritorial. Mereka digunakan sebagai perisai manusia,” katanya dikutip dari Daily Star.

Baca Juga: Eks Mata-Mata Inggris Sebut Putin Salah Perhitungan dan akan Jatuh, tapi Ingatkan Hal Mengerikan Ini

Pada kesempatan tersebut, Lavrov juga menyalahkan Uni Eropa karena menunjukkan sikap berbahaya dengan memberikan persenjataan kepada Ukraina.

Meski begitu, ia pada kesempatan tersebut menegaskan negaranya tidak melakukan penyerangan.

“Kami tak menyerang negara lain. Kami tak menyerang Ukraina,” ujar Lavrov.

Namun, perkataan tersebut menjadi sinyal bahwa Rusia bisa melakukan penyerangan ke negara lain, dan menegaskan hal itu bukanlah penyerangan.

Menurut jurnalis Belarusia, Tadesz Giczan, pernyataan tersebut dimaksudkan untuk membuat negara Eropa Timur lainnya mulai khawatir.

“Puncak mutlak Rusia. Ditanya apakah berencana menyerang negara lain, Lavrov: Kami tak berencana untuk menyerang negara lain. Kami tak menyerang Ukraina sejak awal,” cuit Giczan di akun Twitter miliknya.

“Negara tetangga Rusia lainnya mungkin harus mulai khawatir,” ujarnya.

Baca Juga: Penasihat Presiden Ukraina: Zelensky Siap Rundingkan Netralitas dari NATO Asal Ada Jaminan Keamanan

Lavrov sendiri sebelumnya memperingatkan bahwa perang dunia berikutnya adalah perang nuklir.

Lavrov membela diri bahwa apa yang Rusia saat ini lakukan demi menghindari bahaya sebenarnya jika Ukraina memiliki senjata nuklir.

Namun, penyerangan Rusia sendiri diyakini masih belum selesai dan usaha mereka diyakini tak berjalan sesuai rencana.

Meski begitu, Lavrov menegaskan bahwa apa yang disebutnya sebagai operasi militer Rusia itu berjalan sesuai rencana awal.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Daily Star


TERBARU