> >

Waduh, Jaringan Listrik di PLTN Chernobyl Mati, Material Radioaktif Nuklir Terancam Bocor

Krisis rusia ukraina | 9 Maret 2022, 21:14 WIB
Ilustrasi. Panorama kota hantu Pripyat dengan latar belakang konstruksi pelindung reaktor nuklir Chernobyl yang meledak 35 tahun lalu. Foto diambil pada 15 April 2021. Pada Rabu (9/3/2022), Ukraina mengumumkan jaringan listrik di PLTN nonaktif Chernobyl mati. (Sumber: AP Photo, File)

LVIV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina menyebut jaringan listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) nonaktif Chernobyl mati per Rabu (9/3/2022). PLTN itu kini menggunakan generator darurat untuk menjaga berlangsungnya sistem.

Sebagaimana diwartakan Associated Press, badan komunikasi Ukraina menyatakan bahwa mati listrik ini dapat mengancam sistem pendingin material nuklir yang mencegah substansi radioaktif bocor.

Penyebab putusnya jaringan listrik di PLTN Chernobyl belum diketahui hingga berita ini diturunkan.

Baca Juga: Usai Rebut Chernobyl dan Zaporizhzhia, Zelensky Sebut Rusia Incar PLTN ke-3 di Ukraina

Sebagaimana dilaporkan Kyiv Independent, BUMN pengelola PLTN di Ukraina, Energoatom menyebut jika sistem pendingin tidak bekerja hingga material nuklir memanas, substansi radioaktif bisa bocor.

Perusahaan operator sistem transmisi listrik di PLTN Chernobyl, Ukrenergo menyebut generator darurat yang kini menyangga kebutuhan fasilitas hanya memiliki bahan bakar untuk 48 jam.

Menurut Ukrenergo, tanpa listrik, “parameter keamanan nuklir dan radiasi” tidak bisa dikontrol.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta gencatan senjata untuk memperbaiki jaringan listrik di PLTN Chernobyl terlebih dulu.

Tentara Rusia dilaporkan menguasai PLTN Chernobyl sejak hari-hari pertama invasi. Kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Ukraina menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak memegang kendali atas Chernobyl.

Akan tetapi, pernyataan bertentangan diucapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Ia menyebut PLTN Chernobyl kini dijaga bersama oleh masing-masing pihak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU