> >

Menlu Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Turki Kamis Ini, Berdamai?

Krisis rusia ukraina | 7 Maret 2022, 23:43 WIB
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba akan bertemu di Antalya pada Kamis (10/3/2022) ini. (Sumber: AP Photo)

ANKARA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia dan Ukraina akan bertemu di Antalya, Turki pada Kamis (10/3/2022) pekan ini. Pertemuan tersebut bagian dari upaya mediasi yang dilakukan Ankara untuk menyelesaikan krisis Rusia-Ukraina.

“Menteri Luar Negeri Rusia (Sergey) Lavrov dan Menteri Luar Negeri (Dmytro) Kuleba akan bertemu di Antalya pada Kamis, 10 Maret,” ungkap Menlu Turki Mevlut Cavusoglu kepada wartawan, Senin (7/3/2022), seperti dikutip dari Daily Sabah.

Dia mengatakan, Ankara telah berusaha keras untuk mempertemukan keduanya. Pertemuan trilateral tersebut, kata Cavusoglu, akan digelar di sela-sela pertemuan Forum Diplomasi Antalya.

Dia berharap pertemuan tersebut “akan menjadi sebuah titik balik” dan “langkah penting” menuju perdamaian dan stabilitas.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, telah mengonfirmasi tentang rencana pertemuan tersebut.

Adapun Kuleba pada Sabtu (5/3/2022) mengatakan terbuka terhadap perundingan dengan Lavrov asalkan “bermakna.”

Baca Juga: Perundingan Putaran Ketiga Delegasi Rusia dan Ukraina Dimulai di Brest, Dunia Menanti Kesepakatan

Rusia mulai melancarkan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Turki yang merupakan anggota NATO, berbatasan dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. Ankara memiliki hubungan baik dengan kedua negara yang tengah berkonflik tersebut.

Sejauh ini, Turki menjaga netralitas terkait perang yang tengah berkobar antara Rusia dan Ukraina.

Meski tidak setuju dengan sanksi-sanksi internasional untuk mengisolasi Moskow, namun Ankara menutup Bosphorus dan Dardanelles di bawah Konvensi Montreux tahun 1936.

Langkah tersebut mencegah kapal-kapal perang melintasi kedua selat tersebut untuk menuju Laut Hitam.

“Ketika Turki bukan bagian dari konflik, Turki memiliki wewenang untuk membatasi pergerakan kapal-kapal perang dari negara-negara yang berkonflik di semua selat ini. Kami berpegang pada aturan Montreux,” kata Cavusoglu pada 28 Februari 2022 lalu, seperti dikutip dari Naval News.

Senada dengan Menlu-nya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan, “Turki akan menggunakan wewenangnya atas selat-selat Turki di bawah Konvensi Montreux 1936 untuk mencegah krisis Rusia-Ukraina bereskalasi lebih jauh.”

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Konflik Ukraina Bukan Sekadar Operasi Militer, tetapi Perang

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Daily Sabah/Naval News


TERBARU