Putin Salahkan Ukraina atas Gagalnya Evakuasi Warga Sipil: Kiev Belum Penuhi Kesepakatan
Krisis rusia ukraina | 7 Maret 2022, 08:56 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas kembali gagalnya evakuasi warga sipil dari Mariupol.
Hal itu diungkapkan Putin saat melakukan hubungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Minggu (6/3/2022).
Menurut Kremlin, Putin mengungkapkan fakta bahwa Kiev belum penuhi kesepakatan terhadap masalah kemanusiaan akut ini.
Sebelumnya, dua kesepakatan untuk mengevakuasi warga sipil di kota Pelabuhan, Mariupol, berakhir dengan kegagalan meski sudah adanya kesepakatan gencatan senjata.
Baca Juga: Tentara Rusia Kembali Lakukan Penembakan, Evakuasi Warga Sipil Ukraina di Mariupol Kembali Gagal
Putin menegaskan nasionalis Ukraina telah mencegah warga sipil dan warga asing meninggalkan kota Pelabuhan Mariupol, dan tetangganya Volnovakha, pada Sabtu (5/3/2022), meski ada pengumuman gencatan senjata.
“Dan jeda dalam permusuhan sekali lagi hanya digunakan untuk membangun kekuatan dan sarana di posisi mereka,” kata Putin kepada Macron dikutip dari The Moscow Times.
Putin juga meyakinkan Macron tentang keamanan fisik dan nuklir dari pembangkit listrik Zaporizhzhia yang direbut oleh tentara Rusia.
Ia juga mengatakan pasukan Rusia saat ini mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Ungkap Tentara Rusia Serang Warga Sipil, Tembaki Sekolah dan Rumah Sakit
“Semua ini dilakukan untuk mengecualikan kemungkinan provokasi yang penuh konsekuensi bencana oleh neo-Nazi atau teroris Ukraina,” bunyi pernyataan Kremlin.
Menurut pernyataan Kantor Kepresidenan Prancis, kedua pemimpin negara berbicara selama 1 jam, 45 menit.
Sebelumnya, pihak Ukraina mengungkapkan kegagalan kedua evakuasi, yang terakhir dilakukan Minggu, karena tentara Rusia mulai melepaskan tembakan di area yang seharusnya menjadi jalur evakuasi.
Selain itu, tentara Rusia juga dilaporkan mulai menyerang warga sipil, serta menembaki rumah sakit dan sekolah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Moscow Times